Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ditemukannya Cadangan Migas Baru di Kalimantan Timur, Bukti Jika Indonesia Masih "Raja" Minyak

9 Juni 2021   11:06 Diperbarui: 9 Juni 2021   11:24 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa bilang Indonesia akan kehilangan kekayaan minyaknya?

Bukti jika Indonesia dulu kaya minyak, adalah bergabungnya menjadi salah satu anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). 

Indonesia menjadi anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak itu pada kurun 1962 sampai 2008. Kemudian masuk lagi pada tahun 2014 dan keluar lagi pada tahun 2016.

Mengapa sampai terjadi begitu, keluar masuk terus?

Indonesia masuk organisasi yang didirikan di Baghdad, Irak, pada 14 September 1961 itu karena dinilai kekayaan minyak Indonesia cukup banyak dan karenanya mampu untuk mengekspor. 

Pada waktu pertama kali didirikan itu anggotanya baru 5 negara saja. Lantas sejak tahun 1965 Kota Wina di Austria dijadikan markas besar organisasi negara-negara pengekspor minyak ini.

Kelima negara pendiri itu adalah Irak, Iran, Arab Saudi, Venezuela, dan Kuwait.

Pada bulan Mei 2008 Indonesia mengirimkan surat untuk keluar dari keanggotaan ini dikarenakan Indonesia tidak mampu memenuhi kuota produksi yang ditetapkan. Dan Indonesia juga sejak 2003 sudah menjadi negara importir minyak ini.

Tetapi dari hasil sebuah rapat, ternyata Indonesia hanya di suspensi dari keanggotaan. Indonesia masuk lagi menjadi anggota pada tahun 2014.

Kebijakan organisasi yang menurunkan produksi minyak Indonesia menjadi 37 ribu barrel per hari membuat Indonesia kembali keluar dari OPEC pada 2016.

Kebijakan OPEC itu dimaksudkan untuk menurunkan harga minyak yang naik.

Bergabung dengan OPEC itu menunjukkan jika Indonesia kaya akan minyak. Namun seperti disebutkan di atas Indonesia sempat keluar dari organisasi itu karena digadang-gadang cadangan minyak hanya akan tersisa sekitar 10 tahun lagi.

Namun setidaknya Indonesia harus menghela nafas lebih panjang lagi. Kabar gembira ini datangnya dari ditemukannya sumber minyak bumi dan gas (migas) baru di lepas pantai Kalimantan Timur.

Pengeboran yang dilakukan oleh Eni, perusahaan minyak asal Italia pada 16 April 2021 lalu itu berhasil menemukan cadangan minyak baru. Pengeboran dilakukan sampai pada tanggal 12 Mei 2021.

"Penemuan ini adalah pertanda jika kita masih punya cadangan minyak yang cukup besar," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Selasa (17/6/2021).

Mamit juga menambahkan penemuan di Kalimantan Timur itu bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya sudah ditemukan juga cadangan minyak di blok West Madura.

Dengan ditemukannya cadangan migas itu berarti Indonesia masih mempunyai harapan yang menjanjikan.

Dengan adanya sinyal tersebut tentu akan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Tinggal kini bagaimana kita mengoptimalkan apa yang ada.

Eni West Ganal Limited yang menemukan cadangan minyak baru di Kalimantan Timur itu adalah pemegang saham 40 persen, sedangkan PT Pertamina sebesar 30 persen.

Apakah dengan ditemukannya cadangan minyak baru itu dan di tempat-tempat lainnya di Indonesia, maka Indonesia akan kembali bergabung dengan OPEC?

Seperti halnya Brasil. Negara yang terkenal dengan sepakbolanya itu mengemukakan keinginannya untuk bergabung dengan OPEC setelah ditemukannya cadangan minyak yang besar di Atlantik.

Negara-negara ini juga sudah diundang OPEC untuk menjadi anggota karena dinilai mempunyai kekayaan minyak untuk diekspor, yaitu Bolivia, Sudan, dan Suriah.

Hingga saat ini OPEC terdiri dari 13 negara yang menjadi anggotanya. OPEC mampu menetapkan harga minyak bumi di pasar internasional secara penuh tanpa mempedulikan usulan dari pihak lain.

Sejatinya sejak Indonesia bergabung dengan OPEC pada tahun 1962 itu, Indonesia turut serta berperan aktif untuk menstabilkan jumlah produksi dan penetapan harga minyak bumi di pasar internasional.

Bahkan Menteri MESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) RI sempat terpilih menjadi Presiden dan Sekjen OPEC pada tahun 2014.

Ikut sertanya Indonesia dalam keanggotaan OPEC membawa keuntungan tersendiri baik secara ekonomi maupun politis.

Kendati pada saat ini, Indonesia belum lagi menjadi anggota OPEC, namun Indonesia tetap menjalin baik dan hubungan bilateral dengan anggota OPEC.

Keuntungan yang didapat jika (Indonesia) menjadi anggota OPEC adalah dapat mempertahankan harga minyak bumi (ekonomis). Dan dapat mengatur hubungan dengan perusahaan minyak atau pemerintah negara konsumen (politis).

Itulah sebabnya, Indonesia keluar (yang terakhir pada tahun 2016) dari OPEC karena digadang-gadang minyaknya akan habis dalam beberapa tahun ke depan.

Kini setelah ditemukannya cadangan migas yang baru, Indonesia bakal mempertimbangkan menjadi lagi anggota OPEC?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun