Bergabung dengan OPEC itu menunjukkan jika Indonesia kaya akan minyak. Namun seperti disebutkan di atas Indonesia sempat keluar dari organisasi itu karena digadang-gadang cadangan minyak hanya akan tersisa sekitar 10 tahun lagi.
Namun setidaknya Indonesia harus menghela nafas lebih panjang lagi. Kabar gembira ini datangnya dari ditemukannya sumber minyak bumi dan gas (migas) baru di lepas pantai Kalimantan Timur.
Pengeboran yang dilakukan oleh Eni, perusahaan minyak asal Italia pada 16 April 2021 lalu itu berhasil menemukan cadangan minyak baru. Pengeboran dilakukan sampai pada tanggal 12 Mei 2021.
"Penemuan ini adalah pertanda jika kita masih punya cadangan minyak yang cukup besar," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Selasa (17/6/2021).
Mamit juga menambahkan penemuan di Kalimantan Timur itu bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya sudah ditemukan juga cadangan minyak di blok West Madura.
Dengan ditemukannya cadangan migas itu berarti Indonesia masih mempunyai harapan yang menjanjikan.
Dengan adanya sinyal tersebut tentu akan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Tinggal kini bagaimana kita mengoptimalkan apa yang ada.
Eni West Ganal Limited yang menemukan cadangan minyak baru di Kalimantan Timur itu adalah pemegang saham 40 persen, sedangkan PT Pertamina sebesar 30 persen.
Apakah dengan ditemukannya cadangan minyak baru itu dan di tempat-tempat lainnya di Indonesia, maka Indonesia akan kembali bergabung dengan OPEC?
Seperti halnya Brasil. Negara yang terkenal dengan sepakbolanya itu mengemukakan keinginannya untuk bergabung dengan OPEC setelah ditemukannya cadangan minyak yang besar di Atlantik.
Negara-negara ini juga sudah diundang OPEC untuk menjadi anggota karena dinilai mempunyai kekayaan minyak untuk diekspor, yaitu Bolivia, Sudan, dan Suriah.