Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Juni Istimewa, Bulan Bung Karno dan Kelahiran 3 Presiden RI Lainnya

3 Juni 2021   10:05 Diperbarui: 3 Juni 2021   10:25 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bulan Juni adalah bulan istimewa terkait dengan para pemimpin negara kita. Ada empat dari 7 Presiden RI yang lahir di bulan ini.

Yang pertama adalah Ir Soekarno (6 Juni 1901), kemudian Soeharto (8 Juni 1921), BJ Habibie (25 Juni 1936), dan Joko Widodo (21 Juni 1961).

Sejak beberapa waktu lalu, setiap tanggal 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Juni, khususnya bagi Soekarno, bahkan lebih istimewa lagi. Pada bulan ini, tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 adalah hari kematian sang proklamator besar. Soekarno wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat pada sekitar jam 07.00 pagi WIB dalam usianya yang ke 69 tahun.

Tanggal 1 Juni kemarin juga identik dengan Soekarno ini, presiden pertama RI.

Sebelum Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, sebelumnya pada 1 Juni tahun itu juga (1945), Soekarno menggagas dasar negara Indonesia yang disebut dengan Pancasila.

Hingga kini Soekarno dianggap sebagai penggali, pelopor, dan penggagas Pancasila. Tanggal 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila.

Dalam perjalanan hidupnya Bung Karno pernah mengidap penyakit ginjal dan pernah ke Wina dua kali yaitu tahun 1961 dan 1964.

Sebelum meletusnya peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia yaitu Pemberontakan G 30 S PKI, kondisi kesehatan Soekarno dikabarkan mulai menurun, sejak Agustus 1965.

Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Wina pernah menyarankan agar ginjal sebelah kiri Soekarno diangkat. Akan tetapi Bung Karno menolaknya dan memilih upaya pengobatan tradisional.

Disentuh pengobatan tradisional seperti yang diinginkan, hanya bertahan lima tahun, Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dalam status sebagai tahanan politik.

Kronologis meninggalnya sang pemimpin besar adalah. Pada Sabtu malam (20 Juni 1965, sekitar 20.30) kondisi Soekarno semakin memburuk.

Keesokan harinya (dinihari 03.49) Soekarno berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Sang pemimpin besar akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 07.03.

Beberapa saat setelah ketiadaan Soekarno rakyat Indonesia dan dunia tak henti-hentinya mendengar kabar lewat radio jika Soekarno telah meninggal dunia. Sang proklamator, pemimpin besar revolusi, penyambung lidah rakyat telah tiada.

Sebelum wafat, Soekarno sempat menyampaikan keinginannya agar jasadnya dimakamkan di Kebon Raya Bogor.

Namun keinginan Bung Karno tidak terwujud. Melalui Keppres RI No. 44 Tahun 1970, Presiden Soeharto menunjuk Kota Blitar di Jawa Timur sebagai lokasi pemakaman Sang Proklamator.

Jasad Soekarno dibawa keesokan harinya ke Blitar dan Soekarno dimakamkan bersebelahan dengan makam ibunya.

Bung Karno juga sempat menuliskan surat wasiat yang ditujukan kepada putra sulungnya Guntur Soekarnoputra.

Surat wasiat itu berisi keinginan Soekarno kelak anak sulungnya menjadi sosok yang pemberani seperti dirinya.

Memperingati 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila tentunya ini adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, dan sosok penggalinya Soekarno akan selalu dikenang.

Soekarno meninggalkan warisan yang sangat berharga berupa landasan bagi berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa kita.

Soekarno adalah milik kita semua, milik bangsa Indonesia.

Pada 1 Juni 1945 Soekarno berpidato dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Pada saat itu Soekarno mengemukakan lima konsep Pancasila.

Dari segi bahasa, Panca artinya lima. Dan Sila artinya dasar.

Berbagai cara masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2021 ini. Dari yang menggelar sarasehan, berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, gowes bareng, atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang pernah dialami Soekarno.

Ada juga yang menggelar lomba pidato ala Bung Karno. Lomba itu diselenggarakan atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar mengatakan lomba dalam rangka bulan Bung Karno itu untuk menggelorakan semangat Bung Karno kepada generasi muda saat ini.

Sedangkan Kompas.com melaporkan Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDI-P Tri Rismaharini mengadakan kunjungan ke bekas Rumah Tahanan Soekarno di Jalan Banceuy, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (2/6/2021).

Lawatan Bu Risma itu untuk memperingati Bulan Bung Karno dan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada setiap bulan Juni.

"Pemikiran beliau (Soekarno) tidak bisa dilepaskan. Pelajaran yang luar biasa bagi kita," kata mantan walikota Surabaya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun