Herman Willem Daendels. Sejauh ini "Mas Galak" dikenal sebagai seorang yang sangat bengis.
Itulah sebabnya orang-orang Jawa menyebut Daendels dengan "Mas Galak" karena Daendels dikenal sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda yang paling bengis di antara Gubernur Jenderal Hindia-Belanda lainnya yang pernah menjabat.
Selama pemerintahannya (1815-1818) sebagai penguasa Hindia-Belanda, Daendels memaksa penduduk Jawa untuk membuat jalan raya sepanjang 1.000 kilometer yang menghubungkan antara Anyer di ujung barat hingga ke Panarukan di ujung timur Pulau Jawa.
Konon, para pekerja itu bekerja rodi. Tak pelak lebih dari 30.000 pekerja tewas dalam prosesnya karena mereka harus membongkar hutan belantara yang lebat, menembus bebatuan atau gunung yang terjal.
Namun ada yang membuat heboh di media sosial pada bulan Pebruari 2021 lalu.
Akun Twitter Teddy Septiansyah menjadi heboh dan di-like lebih dari 100.000 warganet berkaitan dengan postingannya yang menulis bahwa sebenarnya Daendels membayarkan upah pekerja sebesar 30.000 ringgit.
Akan tetapi uang yang diberikan pada tahap pembangunan Bogor ke Cirebon itu tidak sampai ke tangan para pekerja atau mandor yang mengawasi, karena uangnya dikorupsi oleh Bupati.
Seperti diketahui, Daendels yang ditunjuk Raja Belanda menjadi penguasa di Hindia-Belanda melaksanakan salah satu arahan dari Raja Luois, yaitu dengan membangun Jalan Raya Pos atau Grote Postweg sejauh 1.000 kilometer dengan maksud untuk mobilitas pasukan seandainya Inggris menyerang Belanda di Pulau Jawa.
Diangkat mulai 28 Januari 1807, Raja Louis di Belanda memberikan tugas yang dibagi kedalam dua pokok, yaitu tugas militer dan tugas di bidang politik/pemerintahan.
Jadi pembangunan Grote Postweg itu termasuk ke dalam tugas militer. Seperti diketahui pada saat itu, Belanda bermusuhan dengan Inggris. Jika sewaktu-waktu Inggris menyerang Belanda di Jawa, maka mereka dapat memobilisasi pasukannya dengan adanya jalan raya itu.
Sedangkan di bidang politik/pemerintahan adalah membatasi kekuasaan raja-raja yang ada di Jawa terhadap rakyatnya. Daendels juga membagi Jawa bagian timur menjadi 5 propinsi.