Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ronaldo dan Portugal di Euro 2020, Jalan Terjal Pertahankan Juara

2 Juni 2021   09:04 Diperbarui: 2 Juni 2021   09:27 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya turnamen antar negara Eropa, atau Piala Eropa edisi ke-16 ini digelar pada tahun 2020 lalu. Namun terkait Pandemi Covid-19, penyelenggaraannya diundur menjadi 11 Juni-11 Juli 2021.

Sebanyak 24 negara Eropa akan tergabung dalam 6 fase grup. Dan ada 11 kota yang menjadi tuan rumah pergelaran paling dinanti-nanti ini.

Bulan yang mendebarkan bagi seluruh para pecinta sepakbola di seluruh dunia. Jagoan-jagoan sepakbola benua biru saling bentrok dan pesta untuk mendapatkan predikat yang terbaik.

Salah satu tim yang paling banyak disorot di Euro 2020 ini adalah Portugal. Karena Portugal adalah juara bertahan kompetisi ini. Selain itu ada juga maha bintang sepakbola sejagad, Cristiano Ronaldo.

Masalahnya adalah mampukah Selecao das Quinas mempertahankan gelar juaranya?

Portugal juara Euro 2016 lalu setelah di final mengalahkan Perancis dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal saat itu diciptakan Eder di extra time 2x15 menit, setelah di waktu normal Portugal dan Perancis bermain imbang tanpa gol.

Pada partai puncak itu Cristiano Ronaldo hanya bermain 25 menit (di babak pertama) karena cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Beban berat diusung Crtstiano Ronaldo dkk untuk dapat mempertahankan gelarnya. Beberapa alasan muncul yang mengakibatkan kekhawatiran itu. Apa saja?

Seperti diketahui, Portugal ini bergabung di Grup F bersama-sama Jerman, Perancis, dan Hongaria. Grup ini digadang-gadang sebagai grup neraka.

Seperti diketahui, Jerman dan Perancis adalah dua negara raksasa sepakbola dunia. Jerman dan Perancis pernah menikmati juara Piala Dunia lebih dari satu kali. Kini skuad mereka juga adalah jagoan-jagoan yang merumput di sejumlah klub Eropa maupun Amerika Latin.

The Magnificent Magyars (julukan bagi Hungaria) juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka memiliki beberapa pemain yang berbahaya dan pentas di liga-liga top Eropa, seperti Dominik Szoboszlai.

Satu keyakinan yang bakal menjadi kelemahan Portugal adalah Portugal akan mengandalkan Crtstiano Ronaldo sebagai ujung tombaknya untuk menggedor-gedor dan mengobrak-abrik pertahanan lawan.

Strategi itu tentunya sudah dapat dibaca. Jerman, Perancis, Hungaria tentunya sudah mengantisipasi hal tersebut. Dan mereka akan berupaya memasang strategi bagaimana meredam performa CR7 agar tidak mencetak gol.

Kendati skuad Portugal diisi oleh para penyerang di lini depan dan tengah yang hebat, namun mereka mempunyai kelemahan di lini belakangnya.

Portugal boleh dibilang hanya mempunyai Ruben Dias (Manchester City) sebagai palang pintu yang patut diandalkan. Pos pertahanan lainnya seperti Jose Fonte dan Pepe sudah dimakan usia.

Jika tim yang diasuh Fernando Santos itu terlalu mengandalkan "Raja Bola" Cristiano Ronaldo maka keyakinan itu bisa menjadi Boomerang. Performa Ronaldo masih tidak berubah, ganas seperti beberapa tahun yang lalu, kendati pun usianya kini sudah 36.

Jika ditelisik lebih jauh, grup ini dikatakan neraka, karena ada 6 trofi yang pernah dicium anggota Grup F ini. Selain Portugal yang juara Euro empat tahun lalu, Perancis adalah dua kali mencium trofi Piala Eropa ini, masing-masing pada 2000 dan 1984 

Jerman bahkan tiga kali juara Piala Eropa yaitu pada 1996, 1980, dan 1972.

Sedangkan Hungaria ini mempunyai kelebihan tersendiri, negara asal legendaris Ferenc Puskas ini menjadi salah satu negara yang kotanya menjadi tuan rumah penyelenggara Euro 2020.

Faktor tuan rumah tentu menjadi keuntungan tersendiri. Melakoni laga-laganya, Hungaria mendapatkan suntikan semangat. Mereka menjadi pemain ke 12. 

Terkait dengan Pandemi Covid-19, Hungaria mendapatkan ijin 100 persen kapasitas stadionnya diisi penuh penonton di Puskas Arena.

Sedangkan stadion-stadion lain hanya diberikan kapasitas antara 25 persen sampai 50 persen, termasuk Wembley Stadium yang hanya 30 persen.

Puskas Arena mendapatkan hak yang paling besar yaitu 100 persen, sedangkan Saint Petersburg dan Baku Azerbaijan 50 persen.

Jika Portugal lantas menjadi juara grup, maka di 16 besar mereka akan bertemu dengan salah satu runner-up dari Grup A, B, atau C.

Namun jika runner-up grup, Portugal akan menghadapi juara Grup D. Langkah terjal Selecao das Quinas untuk dapat mempertahankan gelar juaranya.

Kita nantikan saja mampukah Portugal berbuat yang terbaik atau harus mengubur mimpinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun