Dasar Cristiano Ronaldo. Begitu mungkin kalimat yang dilontarkan para penggila bola di seluruh penjuru dunia.
Setelah berakhirnya Liga Italia Serie A pada Senin 24/5/2021, pemain Juventus Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di Serie-A musim 2020/2021 ini dengan 29 gol.
Rival terdekatnya adalah Romelu Lukaku dari Inter Milan dengan 24 gol. Tempat ketiga milik Luis Muriel (Atalanta) dengan 22 gol, dan keempat adalah Dusan Vlahovic (Fiorentina) 21 gol.
Maka demikian sejarah baru pun terciptalah sudah, Cristiano Ronaldo tercatat sebagai pemain pertama yang menjadi top skorer di tiga liga top Eropa.
Dua liga lainnya adalah Premier League dan La Liga.
Bersama Manchester United, Ronaldo mendapatkan sepatu emas dengan 31 gol di musim 2007/2008.
Sesudahnya, bersama Real Madrid, Ronaldo bahkan tiga musim menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Spanyol yaitu pada 2014/2015, 2013/2014, dan 2010/2011.
Setelah tiga tahun bersama Juventus, baru pada musim 2020/2021 ini Ronaldo mencapai capocannoniere, alias pencetak gol terbanyak di Serie-A.
Setelah berhasil keluar sebagai juara Coppa Italia 2020/2021, tim asuhan Andrea Pirlo itu harus menang di laga terakhir kompetisi melawan Bologna supaya bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
Kendati juara Coppa Italia, namun penampilan Si Nyonya Tua sempat mengkhawatirkan untuk dapat menempatkan dirinya finis di empat besar klasemen akhir Serie-A.
Dan apa yang terjadi kemudian, bertandang ke markas Bologna di Renato Dall'Ara, Senin (24/5/2021) dinihari WIB, Juventus menang besar dengan skor 4-1. Keempat gol diciptakan oleh Alvaro Morata, Adrien Rabiot, dan Frederico Chiesa.
Sedangkan gol Bologna dipersembahkan oleh Ricardo Orsolini.
Sempat terseok-seok, pada akhirnya Juventus mampu juga finis di empat besar. Mereka duduk di tempat keempat klasemen akhir dengan poin 77. Di laga lainnya, Napoli hanya bermain imbang 1-1 melawan Hellas Verona, dan Milan menang 2-0 dari Atalanta.
Napoli hanya ke Liga Eropa, karena bertengger di posisi ke 5 klasemen akhir.
Sangat mengejutkan ketika Andrea Pirlo tidak menurunkan Cristiano Ronaldo pada laga pamungkas tadi.
Ketika ditanyakan perihal itu, Pirlo mengatakan itu adalah keputusan bersama.
"Dia (Ronaldo) lelah setelah laga Rabu (final Coppa). Jadi saya putuskan untuk mengandalkan Morata," kata Pirlo.
Pada final Coppa Italia Rabu pekan lalu, Juventus mengalahkan Atalanta dengan skor 2-1. Dengan demikian Juventus mencium trofi tersebut.
Tidak dimainkannya Ronaldo bukan karena pemain asal Portugal itu cedera. Ronaldo hanya duduk di bangku cadangan.
Andrea Pirlo sempat akan menurunkan Ronaldo ketika timnya mengalami kesulitan dalam upaya mendobrak pertahanan Bologna.
"Saya dapat memilih banyak pemain yang berbeda," kata Pirlo.
Apakah dengan keberhasilan Andrea Pirlo mengantarkan Juventus finis di empat besar klasemen akhir Serie-A ini, Ronaldo bakal membatalkan niatnya untuk hijrah?
Beberapa waktu lalu, ketika Juventus sedang ngos-ngosan apakah mampu finis di empat besar, terdengar kabar Ronaldo ingin hijrah dari Si Nyonya Tua. Katanya dia ingin balik lagi ke Manchester United, atau kemana saja.
Yang penting, tentunya Ronaldo tidak mau memperkuat tim di musim mendatang yang tidak berpartisipasi di Liga Champions.
Patut diketahui, Cristiano Ronaldo adalah pemegang rekor top skorer sepanjang masa di kasta UEFA tertinggi itu dengan kemasan 135 gol, berselisih 14 gol dari Lionel Messi di tempat kedua dengan 121 gol.
Ketika Si Nyonya Tua terseok-seok dan dalam situasi mencekam karena kekhawatiran bahkan finis di empat besar pun tidak bisa, sejumlah pengamat sepakbola mulai memprediksi kemana Ronaldo (36) bakalan hijrah.
Setidaknya ada dua tim yang disebut-sebut akan menjadi pelabuhan hati yang baru CR7.
Mereka adalah Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester United.
Konon agen Ronaldo, Jorge Mendes, sudah sempat melakukan komunikasi dengan pihak Manchester United untuk mempertimbangkan sang superstar itu bermarkas di Old Trafford. Akan tetapi hingga kini belum ada kelanjutan kabarnya.
Kita nantikan saja kemana sang bomber akan berlabuh.
Â
