Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Como 1907, Klub Milik Bos Indonesia yang Promosi ke Serie-B

24 Mei 2021   10:05 Diperbarui: 26 Mei 2021   12:45 2636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Investasi Como tidak sebesar investasi di klub Liga 1 dan gaji pemain Como juga tak sebesar gaji pemain di Liga 1 Indonesia," kata Mirwan Suwarso selalu perwakilan Mola TV dari Grup Djarum dalam sebuah jumpa pers di Jakarta pada pekan keempat April 2021 lalu.

Mirwan Suwarso juga mengatakan Dennis Wise yang adalah inisiator program Garuda Select mempunyai filosofi tidak akan jor-joran dengan belanja pemain yang mahal-mahal.

"Pemain mahal yang tidak produktif dikeluarkan dan diganti dengan pemain muda untuk memberikan kesempatan," kata Mirwan.

Dengan kata lain, Mirwan mengatakan klub yang berjuluk The Lariani itu dibangun dengan konsep bisnis yang masuk akal.

Konon Dennis Wise mendatangkan para pemain Como 1907 dengan status pinjaman dari klub-klub seperti Atalanta, Napoli, dan Queen's Park Rangers.

Salah satu alasan mengapa Grup Djarum membeli klub yang bermarkas di Como, Lombardia, Italia, itu adalah karena Como memiliki cukup banyak suporter yang fanatik.

Saat Como berlaga, setidaknya sekitar 15.000 suporter hadir di stadion.

Mirwan juga menceritakan bahwa dia bertemu dengan salah seorang supporter Como yang pada waktu kecil dia datang ke stadion bergabung dengan fans lainnya saat Como merumput di Serie A.

"Sekarang dia pun datang membawa anaknya" kata Mirwan, Selasa (20/4/2021).

Didirikan pada tahun 1907, Como pernah bermain di Serie-A pada tahun 1949. Setelah itu tidak ada prestasi yang patut dibanggakan tercatat.

Sedangkan terakhir kali The Lariani mencicipi kasta tertinggi Italia itu adalah pada tahun 2003. Namun konon karena kesulitan keuangan, tim ini lantas turun ke Serie B, Serie C, bahkan ke Serie D.

Seorang jurnalis lokal pernah menulis masalah tidak konsistennya tim adalah karena masalah finansial. Tim bahkan pernah mengalami kebangkrutan dua kali dalam setahun.

Ketika larut dalam kesedihan, sejumlah fans Como kerap nongkrong di sejumlah tempat membicarakan nostalgia mereka bahwa tim mereka pernah merumput di Serie A.

Ketika terdengar kabar bahwa ada pengusaha dari Indonesia yang akan menyelamatkan tim dari kebangkrutan, sejumlah fans Como seolah tak percaya apa ada orang Indonesia yang mau membeli klub?

Ketika mencari tahu siapakah sosok orang Indonesia yang dimaksud, seorang fans sangat terkejut ternyata orang yang dimaksud itu sangat kuat.

Dua bersaudara Bambang dan Robert Budi Hartono masuk dalam 100 orang terkaya di dunia.

Dua bersaudara bos Djarum itu membeli Como 1907 lewat SENT Entertainment Ltd yang bermarkas di London dan dikendalikan oleh Bambang dan Robert.

Seorang fans lainnya sempat mengatakan percuma saja dibeli oleh orang kaya raya jika itu tidak dapat memajukan klub.

Pada langkahnya ternyata The Lariani berhasil Promosi ke Serie B untuk musim 2021/2022 mendatang.

Como 1907 keluar sebagai juara grup A Serie C. Kepastian juara itu setelah pada 26 April lalu Como mengalahkan Allesandria dengan skor 2-1 kendati pun laga masih tersisa satu lagi.

Itu dikarenakan Como sudah mengoleksi poin 72, sedangkan rival terdekatnya baru mengumpulkan 68 poin.

Serie C ini dibagi tiga grup. Juara masing-masing grup berhak otomatis promosi. Sedangkan satu tiket lagi diperebutkan dalam babak play off dari runner-up terbaik.

Entah pepatah apa yang dapat disebutkan kepastian keberhasilan Como 1907 itu promosi ke Serie B hanya berselang beberapa hari setelah Mirwan mengatakan bahwa Grup Djarum ingin berbuat banyak hal, di antaranya menatap kemungkinan naik kasta ke Serie B bahkan Serie-A.

Wacana untuk itu memakan waktu enam tahun.

"Targetnya tidak instan, Dennis Wise bilang 3 tahun masuk ke Serie B, 3 tahun selanjutnya ke Serie A. Nanti akan kami optimalkan pemain-pemain asli binaan Como," kata Mirwan, Selasa (20/4/2021).

Masih berkaitan dengan Como, tim pelatih Garuda Select telah memilih dua pemain terbaik di lini tengah Garuda Select. Pada Sabtu (22/5/2021).

Kedua pemain muda itu adalah Elia Di Giuliomaria dari Como 1907 dan Fernando Pamungkas dari Persebaya Surabaya.

Elia dipilih karena dia dinilai memiliki keunggulan dari segi mental yang tangguh. Elia mampu beradaptasi dengan baik bersama rekan-rekannya dari Indonesia.

Kontribusinya dalam urusan mencetak gol juga sangat baik. Kendati berposisi sebagai gelandang bertahan, dia mencetak 3 gol dari 10 laga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun