Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kendati Satu Pulau, Papua dan Papua Nugini Berbeda dalam Beberapa Hal, Kenapa?

22 April 2021   11:06 Diperbarui: 22 April 2021   11:43 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Papua (regional.kontan.co.id)


Di Indonesia ini ada 3 pulau yang letak di dalamnya berbatasan darat dengan negara lain.

Yang pertama adalah Pulau Kalimantan, yang berbatasan dengan Malaysia. Yang kedua adalah Pulau Timor, yang berbatasan antara propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste. Dan yang ketiga adalah Pulau Papua, yang berbatasan propinsi Papua dengan Papua Nugini.

Jika Timor Leste pernah "diutak-atik" Indonesia dan diklaim sebagai propinsi nya yang ke 27, akan tetapi kenapa Papua Nugini tidak "diutak-atik" oleh Indonesia?

Alasannya mengapa Papua Nugini tidak disentuh Indonesia adalah antara lain karena dulunya Irian Barat (nama dulu Papua) dan Irian Timur (nama dulu Papua Nugini) ini beda "kepemilikan".

Belanda yang pada saat itu menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, di pulau paling ujung Swarna Dwipa ini, Belanda justru hanya menguasai Irian Barat, tidak dengan Papua Nugini.

Sedangkan Papua Nugini terakhir kali dijajah adalah oleh Australia. Negeri Kangguru itu lantas memberikan kemerdekaan kepada Papua Nugini pada tahun 1975. 

Selain Australia, Papua Nugini sebelumnya juga pernah dijajah oleh Inggris dan Jerman.

Paska Perang Dunia ke II, maka muncul apa yang disebut dengan perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika. Pada saat itu dunia terbagi tiga secara politis, yaitu antara yang pro Uni Soviet, yang pro Amerika, dan yang non blok.

Indonesia sendiri paska merdeka menganut sistem non blok bahkan menjadi pemain utama gerakan non-blok ini.

Kedua kelompok berkiblat, baik yang pro Uni Soviet maupun yang pro Amerika, sama-sama memiliki pandangan yaitu antara lain membela negara-negara di dunia yang terjajah.

Sejatinya, inilah salah satu alasan mengapa Irian Barat lantas menjadi bagian dari Indonesia. Kedua kubu tersebut (pro Soviet dan pro Amerika) beranggapan bahwa seluruh wilayah yang dijajah Belanda di Nusantara layak disatukan sebagai bagian dari NKRI.

Indonesia pun pernah dianggap bertindak kontoversial dimana Irian Barat dimasukkan menjadi NKRI. Dalam hal itu Indonesia melakukan perundingan dan konfrontasi dengan Belanda.

Paska menjadi NKRI, sebagai bagian wilayah Indonesia maka Irian Barat pun termasuk wajib mematuhi salah satu butir dari pasal UUD 1945 yang mengatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara. 

Alhasil bahasa resmi Irian Barat adalah Bahasa Indonesia. Kendati demikian, ada beberapa di antara mereka yang menggunakan Bahasa Melayu Papua.

Sedangkan bahasa lokal Irian Barat keberadaannya hanya terbatas di daerah perbatasan dengan Papua Nugini.

Sedangkan Papua Nugini yang memiliki lebih dari 850 bahasa lokal, bahasa resmi mereka adalah Bahasa Inggris, Bahasa Kreol dan Bahasa Hiri Motu.

Irian Barat dan Papua Nugini menjadi bagian masing-masing dan terpisahkan disebabkan karena sejarah masing-masing yang berbeda. Dan secara linguistik, tidak terjadi banyak asimilasi antara kedua wilayah bertetangga itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun