Terkait peraturan di Indonesia yang ada yaitu soal kepemilikan asing, mengenai hal itu Erik yakin tak akan menghadapi kendala.
"Anak saya lahir di Indonesia, kepemilikan bisa atas namanya," kata Erik.
Erik ingin secepatnya mempunyai klub Liga 1 namun dia tak mempermasalahkan dimana lokasi klub itu, apakah di Jawa, Sumatera, atau Kalimantan, dan sebagainya.
Akan tetapi Erik menegaskan jika tim yang dibelinya di Indonesia adalah dari Liga 1, bukan Liga 2. Kenapa?
Hal itu disebabkan karena Erik ingin cepat-cepat membawa klub Indonesia ini menjuarai ajang AFC atau Liga Champions Asia. Untuk itu Erik mempunyai target untuk mencapainya dalam waktu lima tahun.
"Saya ingin mencapainya dalam waktu 5 tahun," katanya.
Ketika kompas.com menanyakan apakah tim yang dimilikinya nanti di Indonesia akan menjadi tim yang kaya raya seperti Johor Darul Takzim di Malaysia?
"Ya, tentu saja," jawabnya.
Masih kepada El Congidencial, beberapa waktu lalu Erik mengatakan bahwa dia mempunyai bagian kepemilikan atas klub Bali United FC.
Akan tetapi ketika ditanyakan kenapa namanya tidak ada di susunan kepemilikan Bali United FC?
"Ini karena ketatnya kepemilikan asing di Indonesia," kata Erik, Jum'at (9/4/2021).