Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bolehkah Minum Alkohol Sehari Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19?

16 April 2021   11:12 Diperbarui: 16 April 2021   11:31 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alkohol (hellosehat.com)


Setidaknya ada dua peristiwa secara nasional yang kehadirannya menimbulkan pro dan kontra di tanah air belakangan ini.

Keduanya terkait dengan alkohol. Yang mana oleh agama Islam, minuman beralkohol ini diharamkan untuk dikonsumsi.

Akhir tahun 2020 lalu muncul wacana digulirkannya RUU Minol (Minuman Beralkohol). Sejumlah fraksi mengajukan RUU itu untuk segera disahkan menjadi UU.

Namun ada juga fraksi yang menolak, karena sejumlah kerugian yang bakal menyusulnya.

Presiden Jokowi juga menandatangani Keppres yang pada intinya mendorong digalakkannya investasi Minol ini. Namun setelah gelombang protes terutama yang didengungkan oleh ormas-ormas Islam, presiden akhirnya mencabut kembali PP itu.

Minuman keras atau Minol digadang-gadang berdampak buruk kepada mereka yang meminumnya. Di antaranya juga dapat mendorong seseorang nekad untuk melakukan kekerasan, mencuri, dan sebagainya.

Hello.doc. menyebutkan alkohol dalam takaran tertentu bisa bermanfaat untuk penyembuhan. Namun sebelum mempraktekkan nya harus berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mendapatkan takaran yang memadai.

Penelitian terbaru terhadap hampir 500.000 dilaporkan The Guardian bahwa minum anggur merah ternyata mengurangi risiko seseorang untuk dioperasi katarak. Katarak ini penyakit mata yang umumnya disebabkan karena usia tua.

Ciri-ciri dari katarak itu adalah adanya lensa mata yang berwarna keruh dan padat.

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Anthony Khawaja itu mengumpulkan data-data, mencatat, serta mempelajari riwayat medis dan gaya hidup para responden itu. 

Para peneliti itu adalah para akademisi dari Institute Oftalmologi University College dan Rumah Sakit Mata Moorefields di London, Inggris.

Hasilnya ternyata, mereka yang minum anggur dalam takaran tertentu risiko untuk dioperasi karena katarak menurun sebesar 24 persen.

"Fakta riset kami membuktikan peminum anggur merah lebih banyak mendapatkan antioksidan," kata penulis studi Dr. Sharon Chua.

Takaran yang dianjurkan minum anggur itu adalah satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria per harinya. Lebih dari itu dapat membahayakan.

Minum anggur dalam takaran yang tepat seperti yang disebutkan di atas dapat meningkatkan HDL atau kadar kolesterol baik. HDL ini berfungsi untuk menghilangkan tumpukan kolesterol dari arteri serta melindungi serangan jantung.

Sejumlah penelitian menyebutkan mereka yang minum alkohol dalam jumlah tertentu mempunyai risiko terkena penyakit jantung yang lebih rendah dan bahkan dapat hidup lebih lama.

Selain mengurangi risiko katarak, anggur merah juga menurunkan risiko penyakit jantung karena memiliki antioksidan dan melindungi dinding arteri.

Namun dalam penggunaannya lagi-lagi harus diperhatikan prinsip kehati-hatian. Karena minum alkohol yang berlebihan justru membahayakan kesehatan.

Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan karena berlebihan minum alkohol ini antara lain aritmia, kardiomiopati, dan stroke. Juga sirosis hati.

Jika alkohol dikonsumsi berlebihan maka itu akan mengurangi kemampuan jantung memompa yang dapat mengakibatkan gagal jantung.

AHA (American Heart Association) menganjurkan minum anggur hanya bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol.

AHA menganjurkan terapkanlah pola hidup yang sehat. Seperti makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. 

Suara.com memuat tulisan menarik tentang apakah seseorang harus menghindari minum alkohol sebelum dan sesudah vaksinasi Covid-19?

Para ahli dari Rusia dan Inggris mengkhawatirkan minum alkohol dapat mempengaruhi kekebalan tubuh seseorang terhadap vaksin Covid-19.

Alkohol sejatinya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang.

Otoritas kesehatan Rusia tidak memperbolehkan seseorang untuk mengonsumsi alkohol selama dua bulan selama waktu vaksinasi.

Namun pendapat itu oleh beberapa ahli dinilai terlalu keras dan dapat mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan vaksinasi.

Pendapat yang lebih ringan datang dari profesor Manchester University, Sheena Cruickshank. Cruickshank hanya menyarankan agar seseorang tidak minum alkohol sehari sebelum vaksinasi dan beberapa waktu sesudahnya agar kekebalan tubuh berjalan dengan semestinya.

Pendapat satu ahli dengan ahli lainnya memang benar berbeda-beda. William Moss, Direktur Eksekutif Akses Vaksin Internasional di John Hopkins University, mengatakan tidak ada bukti jika segelas anggur atau bir yang diminum beberapa hari sesudah vaksinasi akan mengganggu proses kekebalan.

Namun kendati berbeda-beda pendapat, namun ada satu kesamaan pandangan dari mereka.

Seseorang yang minum satu gelas dan satu botol ini berbeda. Peminum berat ini diketahui lebih banyak memiliki masalah kesehatan di antaranya kekebalan tubuh yang lemah.

Jadi boleh tidaknya seseorang minum alkohol selama masa sekitar vaksinasi ini banyak tergantung kepada sistem kekebalan tubuh seseorang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun