Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laju Persib Perkasa hingga ke Semifinal, Namun Masih ada PR yang Harus Dibenahi

14 April 2021   09:04 Diperbarui: 14 April 2021   09:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


PSS Sleman semakin menunjukkan jika mereka tim yang patut diperhitungkan di pagelaran turnamen pra-musim Piala Menpora 2021.

Irfan Bachdim dkk pada Senin (12/4/2021) malam memastikan merebut satu tiket ke semifinal Piala Menpora 2021 usai menang 4-2 drama adu penalti atas Bali United dalam laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Bagaimana tidak, lolos dari fase grup dengan status juara, tim yang berjuluk Elang Jawa itu harus menghadapi Bali United FC di perempatfinal yang digadang-gadang menjadi salah satu favorit untuk menjuarai turnamen ini.

Elang Jawa sudah ditunggu Persib Bandung di semifinal dalam dua leg. Leg pertama, PSS Sleman bertindak sebagai tuan rumah, di Stadion Maguwoharjo pada 16 April mendatang.

Bermain di kandang sendiri di perjumpaan pertama seharusnya itu menjadi keuntungan bagi Irfan Bachdim dkk. Akan tetapi pelatih Elang Jawa, Dejan Antonic, justru melihat itu sebagai sesuatu yang tidak perlu diharapkan.

Pelatih asal Serbia itu malah mengkhawatirkan kondisi para pemainnya. Hal itu dikarenakan para pemainnya harus menempuh perjalanan jauh dari Bandung ke Yogyakarta.

Dejan Antonic mengkhawatirkan para pemainnya tidak punya cukup waktu untuk beristirahat atau memulihkan tenaga ketika saatnya tiba.

"Perjalanan dari Bandung ke Sleman memakan waktu 8 jam, melelahkan," kata Antonic.

Digadang-gadang menjadi salah satu favorit di Piala Menpora, dalam perjalanannya ke semifinal Persib Bandung boleh dibilang sangat perkasa.

Laga pertama di Grup D Maung Bandung hanya bermain imbang 1-1 dengan Laskar Tridadu. Padahal Bali United adalah pesaing terberat bagi tim asuhan Robert Rene Alberts itu.

Namun di laga kedua, tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini mulai menunjukkan kelasnya. Mereka menggulung Persita Tangerang dengan skor 3-1.

Di laga ketiga, Maung Bandung berhadapan dengan kuda hitam Persiraja Banda Aceh. Persib pun menang dengan skor 2-1 dalam perlawanan yang sengit. Dengan demikian, Persib menjuarai grup ini dengan poin 7, dan runner-up nya adalah Bali United FC.

Di perempatfinal Persib mengalami "final kepagian". Demikian sebagian orang mengatakan. Persib dan Persebaya Surabaya berduel.

Seperti perkiraan semula, laga antara Pangeran Biru dan Bajul Ijo memang seru. Pemain anyar Ezra Wailan bahkan mencatat rekor gol tercepat. Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu membuat Persib Bandung unggul 1-0 ketika laga baru bergulir belum satu menit.

Setelah unggul 3-0, Persebaya membombardir pertahanan Persib Bandung dan menghasilkan dua gol. Skor 3-2 inilah yang akhirnya membawa Persib ke semifinal.

Kontras dengan Bali United, Persib sebenarnya tidak mempunyai target untuk menjadi juara di Piala Menpora. Tapi kini mereka malah paling potensial untuk mencatat juara.

"Dari awal tidak ada target juara. Disyukuri saja," kata Direktur PT PBB (Persib Bandung Bermartabat) Teddy Tjahjono usai memastikan Persib ke semifinal, kepada para wartawan.

Teddy Tjahjono mengatakan ajang turnamen pra-musim ini sebelumnya bertujuan agar para pemain bisa bermain lagi setelah sekian lama tertunda karena pandemi Covid-19.

"Mengembalikan stamina, fisik, dan sentuhan kepada bola," kata Teddy.

Akan tetapi dari asal "coba-coba" Persib justru melaju kencang. Cuma di laga pertama mereka imbang dengan Laskar Tridadu.

Terlebih lagi Maung Bandung bahkan selalu mencetak gol di setiap laga yang sudah dimainkan.

Dari segi persiapan Persib juga kalah dari tim-tim lainnya dalam rangka menghadapi Piala Menpora ini. Hal itu dapat dilihat setidaknya dari Bali United yang sudah bersiap-siap selama dua bulan.

Seperti kata pepatah tak ada rotan akar pun jadi. Pelatih Persib Robert Rene Alberts masih merasa punya PR yang harus dikerjakan. Apa itu?

Kendati dari empat laga yang sudah dimainkan, Persib membobol 9 gol. Akan tetapi mereka juga selalu kecolongan dalam setiap laganya. Total mereka kebobolan 5 gol.

Kendati tidak punya target. Akan tetapi mengapa soal pertahanan ini tidak dievaluasi atau dibenahi?

"Kebobolan 5 dari 9 mencetak sebenarnya tidak buruk," kata pelatih asal Belanda itu.

Akan tetapi lini belakang yang terdiri dari Victor Igbonefo, Ahmad Jufriyanto, dan Nick Kuipers bagaimana pun harus diperbaiki.

Dari lawan Persib di semifinal, pelatih PSS Sleman sebenarnya merasa tidak percaya jika timnya bahkan bisa melaju jauh sampai ke semifinal.

Juara grup C dengan 7 poin hasil 1 kali kalah, 1 kali imbang, dan 2 menang, banyak yang meragukan kemampuan Elang Jawa.

"Banyak yang tidak percaya, dari awal sangat berat, saya juga," kata Antonic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun