Erik Alonso (29) mengakui di negaranya namanya tidak setenar pengusaha lainnya karena banyak berbisnis di kawasan Asia.Â
Kontras, Erik Alonso kini menggeluti bisnis sepakbola, padahal sebenarnya dia adalah seorang petinju.
Alonso mengatakan sebagian besar bisnisnya berada di Indonesia, mulai hotel, dan juga tambang batubara.
Erik juga mengatakan jika dirinya tidak tertarik untuk membanggakan kesuksesan dan membuat dirinya menjadi terkenal. "Itu tidak penting buat saya," katanya.
Erik mengatakan ayahnya pernah mempunyai klub kecil di Spanyol, yaitu CD Logrones ketika berada di Divisi pertama pada tahun 1990.
Kakeknya, Ramon Alonso, adalah mantan petinju juara kelas bulu di negeri matador itu.
Bukan kali pertama ini Erik membeli klub sepakbola. Pada tahun 2020 No Limits Sports pernah mencoba untuk membeli Sheffield Wednesday.
Media Inggris, Yorkshire Live, pada waktu itu mengutip pernyataan Erik Alonso bahwa dia mendapatkan dukungan dana dari seorang pengusaha kaya asal Indonesia untuk mengakuisisi Sheffield Wednesday
Akan tetapi CEO Bali United Yabes Tanuri membantah pernyataan itu.
"Tidak pernah tahu sih akan mengambil alih Sheffield Wednesday. Saya sendiri baru tahu dari media. Tak pernah juga Erik berhubungan dengan Bali United," kata Yabes Tanuri.
Kendati Yabes sudah mengatakan itu, akan tetapi dia menegaskan kepada El Congidencial, seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa dia mempunyai kontrak pribadi dengan tim yang berjuluk Laskar Tridadu itu.