Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perangko Pertama di Indonesia Ini Harganya Rp1,6 Miliar Bahkan Bisa Lebih

5 April 2021   11:06 Diperbarui: 5 April 2021   11:12 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perangko pertama di Indonesia (nasional.okezone.com)


Hobi mengumpulkan perangko atau filateli ternyata sudah ada di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda.

Kompas menyebutkan perkumpulan filatelis pertama di Indonesia ini terbentuk pada tanggal 29 Maret 1922 di Jakarta (waktu itu masih bernama Batavia). Mereka menamakan dirinya Postzegelverzamelaars Club Batavia.

Masih dalam masa penjajahan, perkumpulan itu lantas berkembang secara nasional dengan terbentuknya Nederlandsch Indische Vereniging van Postzegel Verzamelaars pada tanggal 15 Agustus 1940.

Dalam dunia filatelis, semakin tua atau semakin langka suatu perangko maka semakin tinggilah harga perangko itu. Untuk dapat memilikinya maka seorang filatelis harus mengeluarkan uang yang lebih banyak.

Lantas, manakah perangko termahal yang ada di Indonesia ini sekarang?

Ternyata perangko termahal di Indonesia saat ini adalah perangko Raja Willem III dari Belanda. Itulah juga perangko pertama yang beredar di Indonesia. Perangko yang terbit tanggal 1 April 1864 itu berharga 10 cent.

Ada juga tulisan "Postzegel", "Nederl", dan "Indie".

Jadi perangko itu kini sudah berusia 157 tahun. Rijanto, Sekretaris Jenderal Persatuan Filatelis Indonesia (PFI) mengatakan perangko yang dirancang oleh TW Kaiser dari Amsterdam itu harganya saat ini adalah Rp 1,6 miliar!

Kendati sudah tua, akan tetapi keberadaan perangko itu masih ada dapat dilihat di sejumlah  Museum Perangko, termasuk di Museum Perangko Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kepala Museum Perangko TMII menjelaskan perangko itu dibuat di Belanda untuk disebarkan di Indonesia.

Bahkan perangko dengan kode N-1 itu lebih mahal dari perangko yang terbit untuk pertama kalinya di dunia, yaitu perangko Penny Black yang dicetak di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840.

Bagi penggila perangko, tentu perangko langka itu banyak diincar untuk menjadi miliknya.

Harga perangko seri Raja Willem III seharga Rp 1,6 miliar itu bahkan bukan harga mati. Dalam artian, menurut Rijanto harganya bisa jauh lebih mahal dari Rp 1,6 miliar. Semakin tua, semakin langka, maka akan semakin mahal.

"Perangko Penny Black sangat terkenal di dunia filatelis," kata Rijanto.

Namun sejatinya, justru perangko seri Raja Willem III di Nusantara malahan lebih mahal ketimbang seri Penny Black.

Kapankah perangko buatan Indonesia dicetak untuk pertama kalinya?

Atas perintah dari Ir Soekarno sebagai presiden pertama RI, setengah tahun paska kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, maka terbitlah perangko pertama Indonesia, saat itu untuk memperingati setengah tahun kemerdekaan.

Gambar perangko itu adalah hewan banteng yang sedang menarik rantai dan bendera merah-putih. Perangko berharga 20 sen itu terdapat tulisan "Repoeblik" dan "Indonesia".

Banteng menarik rantai menandakan jika Indonesia kini telah terlepas dari belenggu penjajahan.

Ada juga tulisan "Indonesia Merdeka" dan "17 Agoestoes 1945".

Tentu perangko yang sempat dipamerkan di Pameran Filateli Dunia di JCC Senayan, Jakarta, 18-24 Juni 2012 itu kini juga berharga mahal dan banyak dicari para penggila perangko.

Dalam perjalanannya kemudian, pemerintah juga menerbitkan perangko untuk menunjukkan kedaulatan RI saat terancam oleh agresi Belanda yang ke 2 saat menduduki ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta.

Perangko itu terbit pada tanggal 1 Desember 1946 di Yogyakarta.

Bersamaan dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika bulan April 1955 di Bandung, pemerintah juga mengeluarkan seri perangko Konferensi Asia Afrika. 

Perangko itu bergambar wilayah Asia Afrika dan bola dunia sebagai simbol perlawanan bangsa-bangsa Asia Afrika kepada para penjajah.

Adapun perkumpulan filatelis pertama yang terbentuk paska Indonesia merdeka adalah pada tahun 1953, namanya adalah Algemene Vereniging Voor Philatelisten In Indonesia.

Sebelum namanya berubah menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (1985) sampai sekarang ini, perkumpulan filatelis nasional itu namanya pernah PPI (Perkumpulan Philatelis Indonesia) pada tahun 1965.

Indonesia bergabung dengan perkumpulan filatelis dunia atau Federation International de Philatelie yang berkedudukan di Swiss pada tahun 1969.

Sedangkan Indonesia dan perkumpulan filatelis lainnya se Asia pada tahun 1974 membentuk perkumpulan filatelis se Asia dan  berkedudukan di Singapura yang diberi nama FIAP (Federation of Inter Asian Philately).

Kendati namanya FIAP akan tetapi anggotanya juga mencakup anggota filatelis dari Pasifik juga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun