Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyak yang Jadi Pejabat, Ini Kisah Kehidupan Keturunan Jawa di Kaledonia Baru

2 April 2021   10:05 Diperbarui: 2 April 2021   10:23 18602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang keturunan Jawa di Kaledonia Baru (merdeka.com)

Dalam peringatan 120 tahun orang-orang Jawa di Kaledonia Baru, dalam sambutannya Walikota Noumea (ibukota Kaledonia Baru) Sonia Lagarde menyebutkan keturunan Jawa sudah banyak berjasa di berbagai bidang pembangunan di Kaledonia Baru.

Dalam acara yang sama namun berbeda tempat, Walikota Paita Harold Martin memuji kontribusi komunitas Jawa dalam pembangunan di Paita dari dulu hingga kini.

Harold Martin berharap relasi antara Paita dengan Indonesia bukan sekedar berkembang di masyarakat saja. "Tetapi dapat diperluas antar pemerintah," katanya.

Hadir pula dalam acara itu Harry Timan, Ketua PMIK (Persatuan Masyarakat Indonesia-Kaledonia Baru) 

Kendati sudah banyak komunitas Indonesia yang sudah berstatus Warga Negara Perancis, apakah dengan demikian mereka sudah melupakan leluhur?

Tidak. Mereka tidak melupakan atau pudar cintanya kepada merah-putih. "Selama Indonesia terus di hati, pikiran, dan darah mereka akan terus menjadi bagian dari Indonesia," kata Konsul Jenderal Indonesia di Noumea, Widyarka Ryananta.

Mengapa hingga sekarang New Caledonia ini berstatus wilayah jajahan Perancis?

Berdasarkan hasil referendum yang digelar pada 4 Nopember 2018 lalu untuk menentukan apakah penduduk New Caledonia ingin tetap menjadi bagian Perancis atau berdiri sendiri sebagai sebuah negara merdeka?

Hasilnya ternyata 56,4 persen ingin tetap bersama Perancis sedangkan sisanya 43,6 persen ingin merdeka.

Wilayah seluas 18.575 kilometer persegi itu pada kurun 1864-1897 dijadikan tempat pembuangan para penjahat politik. Tidak kurang dari 22.000 narapidana diasingkan di Kaledonia Baru.

Namun setelah Gubernur Perancis di Kaledonia Baru, Paul Feillet menghaluskan hukuman, banyak dari antara mereka yang diasingkan itu balik lagi ke Perancis. Maka setelah itu berdatangan lah orang-orang Asia (Hindia-Belanda, Jepang, dan Indo-Cina) seperti yang sudah disebutkan di atas untuk bekerja di perkebunan-perkebunan dan pertambangan nikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun