Sudut menarik dari Arsenal adalah kendati posisi mereka anjlok di Premier League akan tetapi mereka bersinar di Eropa.
Arsenal dikenal sebagai tim papan atas di persepakbolaan Inggris. Namun hingga pekan ke 28 mereka cuma bertengger di peringkat ke 10 Liga Inggris dengan poin 41. Sulit bagi The Gunners untuk menyentuh posisi ke 4 zona Liga Champions atau posisi ke 6 zona Liga Eropa.
Akan tetapi berlaga di Liga Eropa musim 2020/2021, Arsenal bermain cukup menghibur. Mereka lolos ke babak perempatfinal dengan kemenangan agregat 3-2.
Bertemu dengan Olympiakos di 16 besar Liga Eropa 2020/2021 dapat diartikan sebagai misi balas dendam Meriam London kepada tim Yunani itu.
Ini dikarenakan pada Liga Eropa musim lalu, Arsenal disingkirkan Olympiakos di babak 32 besar dengan agregat 2-2. Olympiakos melaju karena aturan gol tandang (0-1, 2-1).
Arsenal berbesar hati dan tinggal selangkah lagi menuntaskan balas dendamnya. Di kandang Olympiakos, Arsenal menang 3-1 leg pertama musim ini Liga Eropa.
Dan pada akhirnya Arsenal tuntas membalas dendam. Dalam laga leg kedua di Emirates Stadium, Jum'at (19/3/2021) dinihari WIB, pasukan Mikel Arteta menelan kekalahan dengan skor 0-1. Lewat gol yang disarangkan oleh Youssef El Arabi di awal paruh kedua.
Namun demikian, Meriam London yang berhak ke delapan besar Liga Eropa musim ini karena menang agregat 3-2.
Sebelum laga di Emirates Stadium itu sebenarnya Arsenal dalam performa yang baik. Mereka tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk yang terakhir mengalahkan Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Rabu (14/3/2021) dengan skor 2-1.
Dalam lima pertandingan itu tercatat Arsenal hanya imbang melawan Burnley 1-1 di EPL.
Lantas mengapa kini Meriam London kalah dari Olympiakos kendati bermain di kandang sendiri?