Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Patut Dipertanyakan Mengapa Neslihan yang Satu Pesawat dengan Indonesia Tidak Di-WO?

18 Maret 2021   12:07 Diperbarui: 18 Maret 2021   12:50 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin/Marcus (sports.okezone.com)


Sejatinya sudah ada tiga wakil Indonesia di All England yang sudah bertanding dan ketiganya berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan dinyatakan berhak melaju ke babak 16 besar di turnamen bulutangkis klasik dan tertua ini.

Di Birmingham Arena, ganda peringkat 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mendepak wakil Inggris, Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dalam tempo 43 menit dengan skor 21-12, 19-21, dan 21-9 di Birmingham Arena, Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Jonatan Christie di tunggal putra mengalahkan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand dengan skor 21-13, 24-22 dalam tempo 53 menit. Sedangkan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan menang tiga set 21-18, 19-21, dan 21-19 atas wakil tuan rumah Ben Lane/Sean Vendy.

Namun apa daya ketiga kemenangan hanya sekedar kemenangan belaka, karena seluruh tim Indonesia didiskualifikasi dari turnamen ini karena ditemukannya seseorang yang tanpa identitas dalam pesawat yang bareng dengan tim Indonesia yang positif Covid-19.

Dalam peraturan pemerintah Inggris, jika demikian adanya, maka penumpang lain yang satu pesawat maka diwajibkan menjalani karantina selama 10 hari sejak kedatangan. Maka dengan demikian, seluruh pemain dan ofisial Indonesia harus dikarantina sampai tanggal 23 Maret. Sedangkan All England sendiri berakhir pada 21 Maret.

Sontak apa yang diputuskan oleh BWF itu mendapatkan reaksi dari para pemain Indonesia. Para pemain dan ofisial Indonesia menuntut keadilan dan pertanggungjawaban BWF.

Tak pelak suara protes itu diikuti juga oleh para netizen Indonesia. Akun Instagram BWF resmi diserbu untuk menuntut keadilan.

Keputusan BWF dan Federasi Badminton Inggris itu tak lepas dari keputusan NHS (Badan Kesehatan Inggris). Kevin Sanjaya dkk ditarik mundur dari keikutsertaan turnamen.

Lalu siapakah yang dimaksud dengan "satu orang tanpa identitas" yang dimaksud?

Yang cukup menjengkelkan ternyata pebulutangkis putri asal Turki, Neslihan Yigit, ternyata diperbolehkan panitia dan BWF tetap tampil di All England berkategori Super 1000 ini.

Dari konfirmasi yang dikatakan Humas PP PBSI, Fellya Hartono, belum dapat terjawab teka-teki tentang siapa "orang misterius" yang satu pesawat dengan tim Indonesia itu.

"Benar, kami satu pesawat dengannya," kata Fellya, Kamis (18/3/2021).

Neslihan Yigit inilah yang satu pesawat dengan Indonesia saat terbang dari Istanbul ke Birmingham.

Tidak diam begitu saja, pihak Indonesia juga sudah menanyakan kenapa Neslihan bisa turun, sedangkan wakil Indonesia tidak diperbolehkan? 

Lantas apa jawaban pihak panitia? Masih menunggu konfirmasi.

Adapun Neslihan akan berlaga melawan Akane Yamaguchi, di babak 16 besar, pada Kamis (18/3/2021) ini.

Di babak pertama (32 besar) pemain berusia 26 tahun itu mengalahkan wakil Perancis Marie Batomene.

Pada ajang Islamic Solidarity Games di Palembang, Indonesia, 2013 lalu Neslihan sempat mencuri perhatian karena berhasil mengantongi medali emas nomor tunggal putri, juga perunggu di beregu.

Neslihan merupakan tunggal putri pertama Turki yang lolos ke Olimpiade.

BWF sendiri sebenarnya sangat menyesali mundurnya tim Indonesia, namun apa daya, itu juga harus memperhatikan Badan Kesehatan Inggris (NHS) dan Asosiasi Bulutangkis Inggris.

Semua lawan yang sudah terjadwal bertanding dengan pemain Indonesia mendapatkan keuntungan karena dinyatakan menang WO.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun