Membaca artikel top career, di situ disebutkan jika Garut, nama sebuah kota di Jawa Barat, ini dikenal serta identik dengan profesi tukang cukur.
Terus terang saya kaget. Memang sejauh ini di Jakarta saya dengar dari teman-teman mengatakan hal itu, bahwa tukang cukur itu semuanya dari Garut. Loh kok bisa begitu?
Saya kira apa yang diomongkan teman-teman itu hanya kira-kira saja, dan terus terang tukang cukur langganan saya juga berasal dari Garut.
Setiap kali dipangkas, tukang cukur berbicara dengan logat Sunda, dan dia ngobrol dengan orang-orang di situ bahwa dia orang Garut.
Kenapa kok orang Garut pintar pangkas rambut?
Jawaban memuaskan didapat dari artikel itu.
Dikatakan tukang cukur asal Garut bukan saja banyak di Jakarta, bahkan menyebar sampai Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Surprise.
Di suatu desa di Garut, di sana terdapat sebuah wilayah setingkat kecamatan yang bernama Banyuresmi. Selain terkenal dengan destinasi wisatanya, Banyuresmi juga terkenal dengan masyarakatnya yang mayoritas berprofesi sebagai tukang cukur.
"Bakat turunan" sudah meranggas kepada kaum lelaki di sana yang pandai memangkas rambut. Jika dulu mereka menjalankan usahanya sendiri-sendiri, kini mereka sudah tergabung dalam komunitas PPRG (Persatuan Pangkas Rambut Garut).
Pada tahun 1940 an Garut terimbas oleh pemberontakan yang tercantum dalam sejarah, yaitu Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosoewirjo. Dalam pelajaran sejarah, juga ada disebutkan.
Untuk keamanan, orang-orang Garut banyak yang pindah ke luar kota seperti ke Majalaya serta sejumlah daerah di Kabupaten Bandung.