Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bocimi Selesai, Anda Bisa ke Situ Gunung Suspension Bridge

25 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 25 Februari 2021   10:10 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situ Gunung Suspension Bridge (liputan6.com)


Sementara dunia termasuk Indonesia tengah bertempur untuk mengikis habis penularan virus Covid-19 sampai ke akar-akarnya.

Semoga apa yang direncanakan dapat berhasil dengan sesegera mungkin.

Hari lepas hari, untuk mengurai kemacetan dan mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Sukabumi, Jawa Barat, pemerintah kini tengah berupaya terus untuk menyelesaikan tahap-tahap akhir pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).

Jalan tol Bocimi dikerjakan oleh BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) PT Trans Jabar (TJT).

Hingga saat ini pembangunan sudah mencapai 75,5 persen dari keseluruhan, dan kini tengah meluruskan pembangunan Seksi II (Cigombong-Cibadak) sepanjang 11,2 kilometer yang direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2021 ini.

Kepala BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR, Danang Parikesit merasa optimis target tersebut dapat dipenuhi.

Di akun Instagram @bpjt_info, Danang Parikesit menulis, dibangunnya Bocimi ini diharapkan dapat mendongkrak iklim perekenomian dan usaha di wilayah Bogor dan Sukabumi.

Lalu apakah yang mendorong pemerintah membangun tol tersebut?

Seperti diketahui orang-orang Jakarta yang hendak ke Sukabumi harus melewati dulu Cicurug. Sebelum banyak dibangunnya pabrik-pabrik di Cicurug, perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi atau sebaliknya dapat ditempuh selama empat jam dengan kendaraan pribadi.

Tapi setelah sejumlah industri dibangun di Cicurug, kendaraan seolah-olah tidak bergerak sama sekali saking macetnya. Oleh karenanya jarak Jakarta-Sukabumi yang 120 kilometer baru sampai 9 jam!

Di Cicurug ini ada industri yang terkenal, yaitu PT Aqua, dan Pocari Sweat. Juga garmen dan beberapa pabrik lainnya.

Kendaraan perusahaan jadinya berlalu lalang. Juga angkot-angkot yang untuk mengangkut buruh-buruh pabrik tersebut. Itulah yang menyebabkan kemacetan sangat parah.

Tentu saja dengan dibangunnya Bocimi, perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi akan lebih cepat. Bocimi ini terhubung dengan tol Jagorawi di sebelah utara.

Sukabumi khususnya bakal ketiban rejeki dengan berdatangannya para wisatawan dari Jakarta. Sejumlah destinasi wisata menjadi lebih menggeliat, di antaranya Pantai Pelabuhan Ratu, Geopark Ciletuh, Gunung Gede Pangrango, Gunung Salak, dan sebagainya.

Mengantisipasi tuntasnya Bocimi ini, kota (bukan kabupaten) Sukabumi sudah bersiap-siap mengatur wisatanya. Karena kota Sukabumi nyaris tidak mempunyai wisata alam, namun mereka mengatasinya dengan wisata kuliner dan heritage.

Sukabumi memang terkenal dengan kulinernya yang menggugah selera. Di sana wisatawan dapat menikmati bubur ayam, surabi, tumpeng ungu, kue moci, kue jahe, dan sebagainya. Di malam hari juga ada sekoteng.

BUJT sendiri membagi pembangunan Bocimi ini dalam empat tahap. Dari keempatnya, baru Seksi I yang sudah beroperasi sepenuhnya dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 1 Desember 2018 lalu.

Seksi I dari Ciawi ke Cigombong sejauh 15,35 kilometer. Seksi II (direncanakan selesai pertengahan tahun ini) sejauh 11,90 kilometer dari Cigombong-Cibadak.

Sedangkan Seksi III sejauh 13,70 kilometer dari Cibadak ke Sukabumi Barat (target selesai tahun 2023). Dan yang terakhir, Seksi IV selesai tahun 2024 Sukabumi Barat ke Sukabumi Timur sejauh 13,05 kilometer.

Di kecamatan Cisaat, Sukabumi, kini baru saja mempunyai Jembatan Gantung Terpanjang Se Asia Tenggara yang diresmikan pada Maret 2019 lalu oleh Menteri Koordinator Bidang dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Situ Gunung Suspension Bridge ini memiliki panjang 243 meter, lebar 1,2 meter, dan di atas ketinggian 107 meter dari dasar tanah.

Para traveler tidak perlu khawatir jatuh, karena jembatan ini sangat aman. Para pengunjung juga akan dipasangkan sabuk pengaman untuk dasar keselamatan.

Ini untuk mengantisipasi jika jembatan terguncang, maka pengunjung dapat mengaitkan sabuk ke ram di tepi jembatan.

Harga tiketnya relatif terjangkau, Rp 50.000 per orang.

Di sana pengunjung dapat menikmati perbukitan dan panorama hutan yang asri. Udara sejuk Sukabumi juga menambah serunya petualangan ini.

Untuk mencapai Curug Sawer, sesampai di ujung jembatan, para pengunjung cuma berjalan kaki sekitar 1 kilometer, dalam waktu kira-kira setengah jam.

Curug adalah air terjun. Sedangkan sawer adalah berjatuhan.

Ketinggian Curug Sawer ini adalah 35 meter. Di sini Anda bisa berfoto-foto dengan dikelilingi oleh tebing batu yang menjulang tinggi.

Bukan hanya di situ, pihak pengelola wisata juga menyediakan area tempat untuk berkemah di sekitar Curug Sawer.

Nah itu sedikit apa yang dapat dinikmati dan dituju oleh para wisatawan jika berkunjung ke Sukabumi, terlebih dengan melintasi jalan tol. Lebih asik dan lebih cepat.

Semoga Covid-19 segera berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun