Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tulehu, Desa Penghasil Pesepakbola Berbakat, Ingat "Gio" pun Berdarah Maluku

21 Februari 2021   09:01 Diperbarui: 21 Februari 2021   09:04 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Maluku, salah satu propinsi di Indonesia, memiliki kelebihan tersendiri dalam hal permainan bola sepak. Jika orang mengingat daerah yang dijuluki "Ambon Manise" ini, dalam kaitannya dengan permainan bola, orang akan ingat kepada sejumlah pesepakbola yang tersohor.

Di Belanda yang piawai dengan permainan ini, tidak sedikit keturunan Maluku yang bermain di klub-klub, bahkan memperkuat Tim Nasional Negeri Kincir Angin itu.

Salah satunya adalah Giovanni van Bronckhorst, atau yang akrab disebut dengan Gio. Siapa yang tak kenal dengan Bronckhorst? Saat ini Gio adalah manajer dari tim Eredivisie, Feyenoord, Belanda.

Puncak penampilan Gio yang membuat namanya melegenda adalah ketika Gio mencetak gol spektakuler dari salah satu gol yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Belanda atas Uruguay di semifinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, sehingga mengantarkan Belanda ke partai puncak.

Ternyata Gio pun bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dengan dialek Indonesia Timur, kendati tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada di dalam Bahasa Indonesia.

Selain itu, Maluku juga dikenal sebagai produsen para pesepakbola di tanah air. Di Maluku, ada sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, yang dianggap sebagai desa sepakbola. Nama desa itu Tulehu.

Desa Tulehu ini sudah melahirkan para pemain nasional berkualitas di antaranya adalah Alfin Lestaluhu, Ramdani Lestaluhu, Manahati Lestusen, dan Abduh Lestaluhu.

Desa Tulehu sangat lekat dengan bola sepak ini. Bocah-bocah dan remaja laki-laki di sini sangat suka memainkan bola sepak, mereka semua mempunyai mimpi suatu hari kelak akan berbicara di tingkat nasional.

Masih terkait dengan sepakbola, konon di Tulehu juga ada tradisi unik. Salah satunya, anak bayi di sana sengaja dibawa oleh ibunya ke lapangan untuk menonton laga sepakbola.

Dalam upacara aqiqah, orangtua juga diharuskan menyediakan potongan rumput dari lapangan Matawaru.

Klub-klub sepakbola tanah air banyak membidik para pemain asal desa Tulehu itu untuk dijadikan pilarnya, terutama tim besar seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta.

Sebagai kebanggaan dan bukti jika Tulehu banyak menghasilkan para pemain hebat, di desa itu malah sudah dibangun tugu dengan tulisan "Selamat Datang di Kampung Sepak Bola Tulehu", yang diresmikan oleh pemerintah.

Bukan saja dari dalam negeri, desa Tulehu juga mendapat perhatian dari luar negeri untuk mencari dan mendapatkan bibit-bibit unggul untuk memperkuat tim mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun