Wilayah Banten yang terletak di paling ujung sebelah barat pulau Jawa ini dulunya adalah bagian dari Propinsi Jawa Barat.
Wilayah Banten lantas memisahkan diri dari Jawa Barat pada tahun 2000. Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 wilayah ini ditetapkan sebagai Propinsi Indonesia yang ke-30.
Propinsi Banten lebih disorot lagi lantaran orang nomor 2 RI sekarang ini, KH Ma'ruf Amin dilahirkan di Tangerang, 11 Maret 1943 (77 tahun). Tangerang merupakan salah satu kota di propinsi yang menjadi penyangga bagi Jakarta baik secara geografis maupun ekonomis.
Di sana banyak industri. Sejumlah pelabuhan laut di Banten ini juga mengantisipasi kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta.
Banten sudah dikenal luas ke mancanegara sejak abad ke 14, atau tahun 1330 Masehi.
Dalam pelajaran sejarah, Banten ini dikenal sebagai cikal bakal mendaratnya orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di Indonesia.
Seperti diketahui, Belanda menduduki Indonesia selama 350 tahun lamanya. Sedangkan orang Belanda yang menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Nusantara adalah Cornelis de Houtman pada tahun 1596.
Berdasarkan peta jalur yang dicuri dari Portugis, Houtman berlayar melalui ujung selatan Afrika, lalu mendarat di Banten. Namun pada saat itu kedatangan Houtman ditolak oleh penduduk setempat dikarenakan mereka kasar dan dianggap tidak menghormati adat Banten.
Kedatangan mereka semula untuk mencari rempah-rempah, terutamanya adalah lada hitam. Lada hitam ini harganya sangat mahal di Eropa, seharga emas. Dua tahun berlalu, Houtman datang lagi ke Banten, kali ini diterima, dan dapat menjalin hubungan dagang dengan pribumi.
Sebelum Belanda, Portugis terlebih dahulu datang ke Banten ini, karena mereka mempunyai peta jalur. Belanda pernah mencoba mencari jalur sendiri untuk mencari rempah-rempah ke Nusantara tanpa peta.
Alih-alih sampai ke Nusantara, mereka malah tersesat sampai ke daerah dingin, yaitu Kutub Utara. Selain kedinginan, Belanda juga kehabisan bekal.