Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Marco Panari Meninggal Bukan Karena Tersedak, Apa Penyebab Sebenarnya?

6 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 6 Februari 2021   10:46 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marco Panari (tribunnews.com)

Dalam ajaran Islam ada disebut-sebut jika umat Muslim dilarang mengonsumsi alkohol.

Islam mengharamkan makan makanan atau minum minuman yang mengandung alkohol.

Beberapa waktu lalu RUU Minuman Beralkohol (Minol) mulai dimasukkan ke agenda untuk disahkan menjadi undang-undang. Mereka yang mengonsumsi Minol ini akan dikenakan denda berupa hukuman penjara atau berupa uang.

Maksud dari usulan RUU tersebut adalah untuk mengendalikan pengonsumsian atau peredaran Minol yang berbahaya buat kesehatan. Akan tetapi hingga kini wacana tersebut belum disahkan menjadi undang-undang lantaran mendapatkan penolakan dari berbagai pihak.

Mereka yang menentang itu antara lain dari PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), para pengusaha atau pekerja yang bergerak di Minol, dari pariwisata, dan sebagainya.

Minol bukan saja budaya barat. Di tanah air juga banyak Minol tradisional yang digunakan selain untuk dikonsumsi juga digunakan di dalam ritual-ritual tertentu. Minol tradisional itu antara lain banyak dipakai di Papua, Bali, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.

Dalam agama Kristen ada satu upacara yang dinamakan Perjamuan Kudus. Mereka mengikuti misa dengan meminum sedikit anggur dan roti.

Di Jerman, ada festival Oktoberfest yang setiap tahunnya digelar pada bulan Oktober (kecuali tahun lalu terkait dengan pandemi Covid-19). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 6 juta orang baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan menggunakan pakaian tradisional Jerman, acara utama Oktoberfest adalah minum bir.

Saya baru sadar, jika Islam melarang umatnya untuk minum alkohol. Pesepakbola Frank Ribery menolak ajakan teman-temannya untuk minum bir untuk merayakan juara di klubnya Bayern Munchen. Pesepakbola asal Perancis memeluk agama Islam setelah menikah dengan istrinya.

Alodokter menyebutkan bahaya dari konsumsi alkohol. Selain memabukkan, bahaya alkohol antara lain dapat merusak hati, menurunkan fungsi otak, beresiko terkena serangan jantung, dan meningkatkan risiko kanker.

Alodokter juga menyebutkan alkohol memiliki dampak positif, akan tetapi dampak positif untuk pengobatan tersebut tidak sebanding dengan bahaya yang ditimbulkannya.

Banyak sudah cerita, seseorang yang mengemudikan kendaraan mendapatkan kecelakaan bersama mobil yang disetirnya karena habis mabuk-mabukan.

Jika Anda mengonsumsi alkohol untuk mendapatkan manfaatnya, maka berkonsultasi lah dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Beberapa waktu lalu masyarakat dikejutkan dengan kabar meninggalnya aktor, model, sekaligus selebriti berkebangsaan Indonesia, Marco Gilbert Panari. 

Penyebab kematian mendadak pria kelahiran Denpasar, 19 September 1997 itu digadang-gadang karena tersedak. Dia meninggal di Jakarta Timur, pada Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 20.26 WIB lalu dalam usianya yang masih sangat muda, yaitu 23 tahun.

Kematiannya cukup mengejutkan karena adik dari Angela Gilsha (artis juga) itu sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit apa pun.

Agung, salah seorang dari Tim Manajemen Marco Panari mengatakan bosnya itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit. "Tapi ketika dibawa ke Rumah Sakit, beliau sudah tidak ada," kata Agung, Minggu (31/1/2021).

Ucapan belasungkawa pun mengalir dari rekan sesama selebriti dan para netizen atas kepergian Marco Panari yang begitu mendadak. Panari pun diterbangkan ke Bali untuk dimakamkan di sana.

Benarkah penyebab kematian Panari itu karena semata-mata tersedak seperti yang digadang-gadang?

Angela Gilsha membantah jika kematian adiknya meninggal karena tersedak. "Itu ngaco," tulis Angela Gilsha di Instagramnya, Jum'at (5/2/2021).

Ibu Panari lalu melaporkan kematian anaknya ke pihak yang berwajib. Dalam keterangannya kemudian, polisi mengatakan Panari sempat berpesta minuman keras (miras) sebelum meninggal.

Setelah melakukan penyelidikan, Kompol Ghozali Luhulima mengatakan tidak menemukan adanya unsur pidana sebagai penyebab kematian Panari, ketika ditanyakan sejumlah awak media.

Kompol Ghozali lalu mengungkapkan fakta baru berdasarkan keterangan para saksi bahwa Panari telah menenggak terlalu banyak minuman beralkohol.

Kompol Ghozali lalu menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan pemeriksaan dari para saksi yang adalah teman-teman Panari.

Pada hari Jum'at malam, Panari diajak tiga orang teman wanitanya untuk minum, bahkan sampai jam dua pagi.

Belum sampai di situ saja, Panari kembali menenggak Minol di apartemen di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Panari sempat diingatkan teman-temannya untuk minum lagi, karena sudah kebanyakan.

Jam 11 siang teman-temannya membangunkan Panari yang masih tidur, namun Panari tidak bereaksi. Mereka mengira Panari pingsan. Panari lalu dibawa ke Rumah Sakit, namun sudah meninggal.

Nah, kejadian di atas semoga menjadi contoh, jangan anggap sepele dengan Minol apalagi berlebihan, sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun