Di Jakarta ada jalan raya yang menghubungkan antara Cengkareng di Jakarta Barat sampai ke Tangerang, nama salah satu jalan utama di Jakarta itu adalah Jalan Daan Mogot. Saya sendiri tidak menduga jika Daan Mogot adalah nama orang. Atau kalau orang, itu nama dari mereka yang keturunan Arab.
Sungguh heroik.
Rahayu Saraswati mengatakan kedua eyang yang gugur dalam Peristiwa Lengkong itu adalah kakeknya dari ayah (Hashim Djojohadikusumo), masing-masing Taruna MAT Soejono Djojohadikusumo dan Polisi TKR Resimen IV Tangerang Letnan Satu Soebianto Djojohadikusumo.
"Saya sendiri dibesarkan dari cerita-cerita eyang saya itu," kata Rahayu, Senin (20/1/2021).
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini mengatakan tiga film yang diperankannya, masing-masing Hati Merdeka (2011), Darah Garuda (2010) dan Merah Putih (2009) terinsipirasi dari Peristiwa Lengkong. "Ayah saya kaget kisah dari film yang saya perankan ini sangat mirip dengan kisah para taruna itu," lanjut Rahayu.
Dalam diskusi yang sama sejarawan Bonnie Triana memaparkan garis besar Peristiwa Lengkong tersebut. Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia ke II, mereka masih ingin mempertahankan status quo nya di Indonesia.
Beberapa hari sebelum 25 Januari 1946 terdengar kabar jika tentara NICA Belanda juga berencana menyambangi depot untuk melucuti senjata Jepang. Akan tetapi didahului oleh Daan Mogot dan anak buahnya.
Akademi Militer Tangerang (MAT) ini memang didirikan oleh Daan Mogot sekaligus menjadi pimpinan di sana. Upacara penghormatan dikebumikannya para kadet yang gugur itu (Mayor Daan Mogot, Lettu Soebianto, adiknya Soejono, Achmad Sjawket Salim dan para taruna MAT lainnya) dihadiri antara lain oleh Perdana Menteri Soetan Sjahrir dan Wakil Menteri Luar Negeri Agoes Salim
Salah satu taruna yang gugur seperti yang disebutkan di atas, Achmad Sjawket Salim adalah putra dari Agoes Salim sendiri.
Kisahnya sangat dramatis. Konon, rambut kekasih Daan Mogot, Hadjari Singgih, yang saat itu panjangnya sampai sepinggang, dipotong untuk dimasukkan kedalam jenazah Daan Mogot. Mengiringi kepergian Daan Mogot untuk selama-lamanya. Setelahnya, rambut Hadjari Singgih tidak pernah lagi dibiarkan panjang, selalu pendek.
Daan Mogot, putra Manado, gugur dalam usia yang masih begitu belia, yaitu 17 tahun.