Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

"Gitu Aja Kok Repot", Memang Tidak Mau Repot-repot

25 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 25 Januari 2021   09:31 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KH Abdurrahman Wahid, ulama, sekaligus mantan Presiden ke 4 RI, memang dikenal sebagai ulama terkemuka sekaligus sosok yang senang bercanda.

"Gitu Aja Koq Repot?" Adalah kata-katanya yang viral dan dikenal dari sosok utama pimpinan Nahdlatul Ulama sekaligus pendiri Partai Kebangkitan Bangsa ini.

"Gitu Aja Koq Repot?" Ini disebut-sebut oleh Gus Dur untuk menempelak mereka-mereka yang mempermasalahkan suatu masalah yang dianggap repot. Masalah begitu saja koq dibilang repot? Begitu sekiranya yang dikatakan beliau.

Tak disangka "Gitu Aja Koq Repot" ini menjadi viral di media sosial terutama Facebook. Banyak meme-meme bermunculan "Gitu Aja Koq Repot?".

Barangkali memang sosok sang kiai yang suka membanyol. Jadi kata-kata itu juga kedengarannya seperti agak-agak membanyol juga.

Masa kepemimpinan Gus Dur sebagai orang nomor satu di republik ini dinikmatinya pada kurun 30 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.

Pada waktu kepemimpinannya itu, tepatnya pada hari Jum'at, 4 Agustus tahun 2000, sang presiden mendapatkan ucapan selamat hari ulang tahun ketika beliau sedang berada di Istana Bogor, Jawa Barat. 

Seperti biasanya, kerabat dan teman-teman Gus Dur selalu memberikan ucapan selamat ulang tahun pada setiap  tanggal 4 Agustus kepada Sang Pemimpin Bangsa.

Padahal sebenarnya ulang tahun Gus Dur bukanlah 4 Agustus. Greg Barton, penulis biografi Abdurachman Wahid menulis di buku biografi tersebut, jika sang kiai dilahirkan pada hari keempat bulan delapan. Akan tetapi hari keempat bulan delapan itu berdasarkan perhitungan kalender Islam. Bulan ke 8 yang dimaksud adalah bulan Sya'ban.

Jadi sebenarnya Gus Dur itu dilahirkan pada 4 Sya'ban 1359 Hijriyah, atau dalam kalender Masehi adalah Sabtu, 7 September 1940.

Kisah ini pun bermulai.

Ketika Abdurachman Wahid mendaftarkan diri sebagai seorang siswa di sebuah SD di Jakarta, beliau ditanya oleh salah seorang gurunya.

"Namamu siapa?"

"Abdurachman," jawab Gus Dur.

"Tempat dan tanggal lahirmu?"

"Jombang," jawab Gus Dur sembari agak terdiam beberapa saat.

"Tanggal 4 bulan 8 tahun 1940," lanjut Gus Dur.

Dalam menyebutkan tanggal kelahirannya itu sebenarnya Gus Dur agak ragu karena beliau tidak ingat betul. Beliau hanya ingat berdasarkan perputaran bulan. Gus Dur tidak ingat tanggal kelahirannya berdasarkan perputaran matahari.

Gus Dur bermaksud dia dilahirkan pada bulan Sya'ban. Akan tetapi gurunya mengartikan kelahiran Gus Dur adalah 4 Agustus 1940.

Gus Dur sendiri lahir di rumah kakeknya dari pihak ibu, Kiai Bisri Syamsuri. Kiai Bisri Syamsuri tersebut adalah seorang pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, di Jombang.

Namun karena "Gitu Aja Koq Repot?" Tidak mau repot-repot dalam sebutan tanggal kelahirannya, sang Kiai tidak pernah menggantinya.

Gus Dur memang senang membanyol. Hehehe....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun