Ketika Abdurachman Wahid mendaftarkan diri sebagai seorang siswa di sebuah SD di Jakarta, beliau ditanya oleh salah seorang gurunya.
"Namamu siapa?"
"Abdurachman," jawab Gus Dur.
"Tempat dan tanggal lahirmu?"
"Jombang," jawab Gus Dur sembari agak terdiam beberapa saat.
"Tanggal 4 bulan 8 tahun 1940," lanjut Gus Dur.
Dalam menyebutkan tanggal kelahirannya itu sebenarnya Gus Dur agak ragu karena beliau tidak ingat betul. Beliau hanya ingat berdasarkan perputaran bulan. Gus Dur tidak ingat tanggal kelahirannya berdasarkan perputaran matahari.
Gus Dur bermaksud dia dilahirkan pada bulan Sya'ban. Akan tetapi gurunya mengartikan kelahiran Gus Dur adalah 4 Agustus 1940.
Gus Dur sendiri lahir di rumah kakeknya dari pihak ibu, Kiai Bisri Syamsuri. Kiai Bisri Syamsuri tersebut adalah seorang pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, di Jombang.
Namun karena "Gitu Aja Koq Repot?" Tidak mau repot-repot dalam sebutan tanggal kelahirannya, sang Kiai tidak pernah menggantinya.
Gus Dur memang senang membanyol. Hehehe....