Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Percaya Takhayul, Bagaimana dengan Generasi Milenial?

10 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 10 Januari 2021   09:08 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takhayul (sinarigelap.blogspot.con)

Apakah milenial percaya takhayul?

Dalam hal tersebut Dicky berpendapat kemudahan informasi yang diakses, gaya hidup, dan pola pikir, bisa saja pengaruh takhayul, mitos, atau pamali di kalangan milenial menurun.

Kendati mulai ditinggalkan, akan tetapi takhayul, mitos, atau pamali di kalangan masyarakat masih tetap melekat. Dicky mencontohkan masih ada kepercayaan nomor urut partai politik tertentu dapat membawa hoki.

"Sepertinya di tengah masyarakat yang semakin modern dan serba digital, takhayul masih akan tetap ada," kata Kemal.

Kembali ke awal. Untuk membuktikan angka 13 tidaklah sial, para peneliti mengadakan penelitian kepada 1.500 pasien di ICU Southmead Hospital pada kurun tahun 2015-2017.

Ada 110 pasien yang mendapatkan perawatan di ranjang nomor 13. Para peneliti lantas membandingkan kondisi mereka dengan pasien di ranjang nomor 14-24. Hasilnya?

Risiko pasien yang dirawat di ranjang nomor 13 untuk bertambah parah atau mati tidak lantas meningkat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun