Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyiar Kondang Inke Maris Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Stroke

2 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   09:30 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berandai-andai, pada penutup akhir tahun (31 Desember 2020) saya sempat membaca di media online, jika Inke Maris, mantan penyiar TVRI era Soeharto, sedang dalam kondisi kritis.

Pada sore harinya saya membaca lagi jika pemilik Inke Maris & Associates itu sudah berpulang ke Rahmatullah, kabar tersebut beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Namun rumor itu dibantah Widya Buenastuti, perwakilan keluarga sekaligus Direktur dari (konsultan komunikasi) Inke Maris & Associates. "Ibu masih dirawat di ICU, karena stroke, dalam kondisi kritis, alat bantu sudah dicopot" kata Widya. 

Inke Maris dirawat di ICU tepatnya di RS Medistra karena stroke.

Widya menambahkan memohon doa serta keikhlasan memaafkan ibu Inke.

Namun bertepatan dengan Tahun Baru 2021, Jum'at 1 Januari, saya membaca tulisan dari Kompasioner Sdri Leya Cattleya di Artikel Utama berjudul "Ibu Inke Maris Dulu Menepis Hoaks Terkait Vaksin Polio", Inke Maris sudah berpulang ke Rahmatullah pada pukul 19.20 WIB tepat pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2020, dalam usia yang ke 72 tahun.

Nyi Raden Maria Dinariati Natanagara, nama asli ibu Inke Maris, dilahirkan di Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 1948, meninggalkan suami Rizal Maris dan dan 3 orang anak (2 putra & 1 putri).

Selamat jalan ibu Inke Maris.

Dalam kata, Rizal Maris mengatakan banyak yang ingin menyampaikan belasungkawa karena Inke banyak yang mencintai. Namun mengingat masih dalam era pandemi, dengan penuh hormat Rizal mohon untuk mengirimkan doa saja untuk Inke. "Mohon dimaafkan atas segala kesalahan dari Inke selama ini," kata Rizal.

Tak pelak Inke Maris & Associates yang didirikan pada tahun 1986 merupakan independen terkemuka sebagai konsultan public relations.

Banyak orang mengenal almarhumah dari salah satu atau keseluruhan prestasinya khususnya di bidang hubungan masyarakat.

Sebelum akhir hayatnya, pada Nopember 2020 lalu Inke mengantongi penghargaan dari lembaga yang berbasis di New York yaitu sebagai International Women's Entrepreneurial Challenge Foundation (The IWEC Foundation).

Inke Maris menyandang gelar Master nya, yaitu Master of Arts (MA)  di bidang Public Relations dari Center for Mass Communications Research University of Leicester London. Inke dikenal sebagai jurnalis paling jempolan di Indonesia. 

Ayahnya adalah seorang diplomat yang ditempatkan di Inggris dan Jerman dan tentunya Inke Maris mengikuti ayahnya baik saat bertugas di Inggris maupun Jerman  Dengan demikian, Inke Maris pun menjadi fasih kedua bahasa itu.

Kefasihannya berbahasa Inggris dan Jerman mengantarkannya meniti karir di dunia Public Relations. Inke Maris tercatat sebagai pembawa siaran berbahasa Inggris TVRI pertama dalam acara "English News Service".

Awal kariernya di dunia Public Relations adalah menjadi penyiar sekaligus produser di Radio BBC London seksi Indonesia (1969-1982).

Sekembali ke tanah air pada tahun 1982 Inke bertugas sebagai penyiar sekaligus reporter TVRI.

Kemampuannya berbahasa Inggris membawa kariernya lebih jauh. Dia sering mendampingi Presiden Soeharto dan ibu Tien Soeharto ketika menerima tamu kenegaraan atau pun ketika melawat ke luar negeri.

Bahasa Inggris juga mengantarkan Inke bertemu secara langsung dengan para pemimpin dunia legendaris. Inke Maris mewawancarai PM Inggris Margareth Thatcher, PM India Rajiv dan istrinya Sonia Gandhi, Presiden Amerika Serikat Ronald dan istrinya Nancy Reagan, Raja Hussein dan Ratu Jordania. Bahkan dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat sudah tiga kali diwawancarai Inke.

Inke memiliki kesan tersendiri kepada pemimpin PLO itu, menurutnya Yasser Arafat sangat gigih dalam perjuangannya untuk Palestina kendati hanya sedikit dukungan dari dunia internasional.

Inke Maris juga digadang-gadang sangat berperan atas terpilihnya pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam Pilpres.

"Banyak upaya yang telah dilakukan, namun Tuhan berkehendak lain, semua akan kembali kepada Nya," tulis akun Instagram Inke Maris & Associates.

Dunia medis menyebutkan stroke menyerang seseorang ketika suplai darah atau oksigen tidak bisa mencapai jaringan otak lantaran pembuluh darah di otak pecah, dengan begitu suplai darah ke otak tertutup.

Ketiadaan oksigen menyebabkan sel dan jaringan otak menjadi rusak dan mati.

Stroke hanya kalah dari tiga jenis penyakit lainnya sebagai penyebab kematian keempat bagi wanita di Amerika Serikat. Sejumlah penelitian menyebutkan jika wanita memiliki risiko yang lebih tinggi diserang stroke ketimbang pria.

Selamat jalan Inke Maris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun