Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bawa MU 4 Kali ke Semifinal, Akankah Ole Akhiri Kutukan Gagal ke Final?

31 Desember 2020   09:04 Diperbarui: 31 Desember 2020   09:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Manchester United mendapatkan kado istimewa di hari Natal dan akhir tahun 2020 ini.

Atau bisa juga dikatakan hadiah Natal dan Tahun Baru. Ada kepercayaan jika suatu tim memenangkan laga pada "Boxing Day" maka tim tersebut bakal melaju mulus ke depannya.

Lepas dari Boxing Day, kemenangan Setan Merah atas Wolverhampton Wanderers di pekan ke 15 Premier League, Rabu (30/12/2020) dinihari WIB membawa tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu terdongkrak dan menduduki peringkat ke 2 dengan 30 poin, posisinya hanya kalah dari Liverpool di puncak dengan 32 poin.

Namun kemenangan ini tidak didapat dengan mudah, The Red Devils hanya menang tipis 1-0 lewat gol yang diciptakan di penghujung laga.

MU sebenarnya lebih menguasai jalannya pertandingan, dan gol unik yang tak diduga-duga untuk kemenangan mereka baru tercipta masa injury times, yaitu 90+3. Gol ini berawal dari umpan lambung yang diberikan oleh Bruno Fernandes ke depan kotak penalti The Wolves. Serta merta Marcus Rashford menyambut bola. Si kulit bundar membentur bek dan gol.

Wasit pun meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, alhasil tuan rumah memetik tiga angka penuh pada laga yang dimainkan di Old Trafford itu.

Alhasil dengan demikian MU mencatat 9 laga terakhirnya yang belum terkalahkan (7 menang dan 2 imbang).

Sebuah catatan apik setelah terakhir kalinya mereka dibekuk oleh Arsenal Nopember lalu.

Beberapa notasi bisa dilihat usai laga melawan Serigala itu. Ini adalah kali pertama Rashford mencetak gol lagi dalam 845 menit laga sejak terakhir kali menciptakan gol pada bulan Juli lalu di Premier League ke gawang Southampton.

Gol MU pada laga di atas merupakan gol paling ujung yang terjadi. Jika Rashford menciptakannya di menit ke 92 plus 51 detik, terakhir kali gol yang tercipta paling ujung adalah pada September 2009. Saat itu Michael Owen membobol gawang Manchester City pada menit ke 95 dan 27 detik.

Hasil tersebut seolah menjawab keraguan pada kebingungan yang dilontarkan legenda MU Gary Neville tiga minggu yang lalu.

Gary Neville yang mengantarkan MU merengkuh 12 trofi itu mengatakan MU merupakan tim yang sulit diprediksi di musim 2020/2021 ini.

Semenjak kegagalan mereka melaju dari fase grup Liga Champions 2020/21 lalu penampilan The Red Devils melempem di Liga Inggris.

Namun tiba-tiba MU tampil menggila pada 20 Desember lalu dengan menggilas Leeds United dengan skor 6-2. Kemenangan itu membuat mereka naik ke posisi ke 3 klasemen sementara.

Lantas MU juga menempatkan dirinya menjadi salah satu semifinalis Piala Liga Inggris usai mengalahkan Everton dengan skor 2-0.

"Saya melihat MU ini tim yang membingungkan. Saya berpikir ini bakal menjadi musim yang sulit. Tetapi ketika melawan Leeds mereka membuat enam gol. Mereka kini semakin kuat," katanya.

Di atas dikatakan jika MU melaju ke semifinal Carabao Cup musim 2020/2021 setelah menaklukkan tuan rumah Everton dengan skor 2-0 lewat gol yang tercipta di menit-menit akhir. Rabu, 24 Desember 2020.

Hasil itu berarti sudah empat kali pria asal Norwegia itu membawa MU ke semifinal kompetisi non Premier League.

Musim 2019/2020 mereka juga ke semifinal Carabao Cup, namun sayang mereka ditumbangkan oleh Manchester City.

Di Piala FA 2019/2020 mereka juga menembus semifinal, namun kalah lagi, kali ini dari oleh Chelsea.

Satu lagi, Solskjaer juga membawa timnya ke semifinal Liga Eropa 2019/2020. Tapi terhenti lagi oleh Sevilla.

Kali ini Setan Merah akan kembali berjumpa Manchester City di semifinal Carabao Cup 2020/2021.

Apakah kali ini Solskjaer dan timnya bakal gagal lagi atau malah mengakhiri kutukan selalu gagal di semifinal?

Usai laga melawan Serigala, Rashford banyak dipuji-puji sebagai bertindak cerdik. Rashford yang bermain penuh pada laga itu mengatakan gol yang dibuatnya adalah hasil dari pengamatannya bahwa bek lawan tidak bermain full karena kram. 

Bek itu (Rayan Ait-Nouri) yang berada paling dekat dengan Rashford dilihatnya tidak dapat bergerak cepat karena kram. Maka dengan demikian Rashford mencoba beradu dengan Rayan, sehingga mempunyai ruang tembak.

"Saya jadinya menguasai bola dan mengecohnya. Akhirnya gol, meski sempat terbentur," kata Rashford.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun