Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola

"Dewa"nya Maradona, Kaosnya pun Enggan Dijual Pemiliknya Meski Ditawar 1 Juta USD

31 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sejak meninggalnya "dewa" sepakbola dunia Diego Armando Maradona di Tigre pada tanggal 25 Nopember 2020 lalu, banyak orang yang memburu warisan peninggalan sang pencipta "gol Tangan Tuhan" itu.

Jika kita kembali mengenang kilas balik peristiwa yang menyedihkan khususnya di bidang olahraga sepakbola, tak pelak Diego Maradona akan selalu diingat.

Kaos Maradona yang dipakai ketika menciptakan gol spektakuler itu konon bahkan ditawar hingga 1 juta dolar AS untuk dibeli.

Akan tetapi pemilik kaos itu, Steve Hodge, enggan menjual kaos legendaris tersebut.

Lantas siapakah Steve Hodge yang dimaksud?

Seperti diketahui gol Tangan Tuhan Maradona ditetapkan FIFA pada 2002 sebagai Gol Terbaik Abad Ini (Goal of the Century).

Oleh suatu kebetulan, dua musuh politik saat itu, Inggris dan Argentina bertemu di babak perempatfinal Piala Dunia Mexico 1986.

Dikatakan demikian, karena pada saat itu tensi sedang panas-panasnya antara Inggris dan Argentina terkait perang dalam memperebutkan Kepulauan Malvinas (Falklands). Argentina ternyata kalah dalam perang itu dari Inggris.

Pada laga yang digelar di Stadion Azteca itu sejak kick off berlangsung sangat ketat dan hingga 50 menit belum juga tercipta sesuatu gol.

Namun kemudian, Maradona beraksi dengan menggiring bola melewati 5 pemain The Three Lions. Maradona lantas mengirimkan bola ke kawannya, tapi disapu seorang pemain belakang Inggris. Bola jadi memantul.

Di saat yang berbarengan, Maradona dan kiper Inggris Peter Shilton meloncat. Maradona meninju si kulit bundar dan masuk gawang di menit ke 51.

Dalam tayangan televisi jelas Maradona menggunakan tangan. Namun anehnya wasit asal Tunisia Ali bin Nasser mengesahkan gol itu. Inggris pun tersingkir dengan skor 1-2.

Di semifinal Tim Tango mengalahkan Belgia dengan 2-0. Dan akhirnya Maradona dkk keluar sebagai juara setelah di final mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3-2.

Ini adalah kali kedua Argentina juara setelah sebelumnya mereka juara di tahun 1968 pada era Mario Kempes.

Sejak itu nama Maradona kian diidolakan para penggemarnya di seluruh dunia.

Steve Hodge menjadi orang yang beruntung karena pada akhir pertandingan, dia bertukar kaos dengan Maradona. Pada fase penyisihan di Piala Dunia Mexico itu Steve Hodge cukup berperan untuk The Three Lions. Dia memberikan assist untuk Glenn Hoddle yang menjebol gawang Paraguay.

Kaos Maradona yang bernomor punggung 10 itu sempat dipajang di The National Football Museum di Manchester, Inggris. 

Kepada BBC, Steve Hodge mengatakan dia sudah memiliki kaos itu selama 34 tahun tak sedikit pun keinginan untuk menjualnya.

"Ada kabar yang memberitakan jika saya akan menjual kaos ini. Itu tidak benar. Ada yang menawar satu bahkan dua juta. Saya tidak punya niat sama sekali untuk menjualnya," kata Steve Hodge, yang kini berusia 58 tahun.

Dalam buku otobiografinya "The Man With Maradona's Shirt" Steve Hodge menjadi saksi hidup gol kedua yang diciptakan Maradona dari skor 2-1 yang menjadikan Tiga Singa terhenti di perempatfinal.

Hodge menulis betapa dia mati-matian berupaya menghadang laju Maradona. Ada kritikan yang menuduh Hodge pasrah.

"Tidak ada udara di paru-paru saya, jika Anda seperti saya, Anda pasti paham," jawab Hodge.

"Kaos yang memiliki nilai yang sangat sentimental. Saya suka memiliknya," katanya.

Maradona memang dewa. Maradona dianggap Tuhan, bahkan ada agama Maradona yang disebut Iglesia Maradona, dengan jumlah penganutnya tidak kurang dari 200.000 umat dari 130 negara. Gerejanya ada di Argentina.

"Hari Natal" nya bukan 25 Desember, tapi 29 Oktober. Maradona sendiri dilahirkan pada 30 Oktober 1960 di Lanus, Argentina.

Jika di Indonesia tokoh pahlawan nasional dijadikan ikonik di sebuah mata uang, berkaitan dengan itu di Argentina muncul wacana untuk menjadikan gambar Gol Tangan Tuhan Maradona dijadikan ikonik di mata uang Peso Argentina.

Ikonik itu menurut rencana akan ditampilkan di satuan mata uang 1.000 Peso.

Senator Durango mengemukakan wacana itu bukan sekedar memperlihatkan idola paling besar tapi juga dilihat dari sisi ekonominya. 

"Wisatawan datang ke negeri kami ingin membawa sesuatu yang berkesan dengan mata uang Maradona," katanya.

Beberapa pihak menilai ide tersebut dengan pro dan kontra. Yang pro mengatakan bahwa Maradona adalah orang Argentina yang paling terkenal di seluruh dunia, dan itu bisa dimaklumi.

Sedangkan yang kontra mengatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak pantas.

"Proyek ini mendapatkan respon bagus, tapi banyak juga yang tidak menyetujui," kata sang senator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun