Akan tetapi wisata yang terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) itu tidak hanya menyediakan air terjun. Di sana juga ada tanah lapang untuk dibuat perkemahan.
Sembari menantikan kapan Pandemi Covid-19 berakhir, maka dengan demikian wisatawan akan lebih banyak lagi berkunjung ke Curug Sawer atau lokasi wisata lainnya, Pemda Sukabumi juga kini sedang menantikan saat-saat tuntasnya pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor Ciawi Sukabumi).Â
Tol ini dibangun untuk lebih mempercepat lagi bepergian terutama untuk "orang-orang Jakarta" yang akan ke Sukabumi.
Sebelumnya, untuk mencapai Sukabumi dari Jakarta, maka kita harus melewati Cicurug. Di sinilah titik termacet yang harus dilewati dengan sabar. Saking macetnya, kendaraan seakan tidak bergerak sama sekali di daerah itu.
Perjalanan Jakarta-Sukabumi bahkan bisa mencapai 10 jam. Ini dikarenakan di Cicurug banyak dibangun pabrik-pabrik. Aqua Golden dan Pocari Sweat juga ada di Cicurug, pabrik garmen, dan pabrik-pabrik lainnya.
Dengan demikian, semakin banyak lalu lintas kendaraan, terutama angkot yang mengangkut buruh-buruh pabrik.
Maka dibangunlah jalan Tol Bocimi, yang kini mencapai tahap II sudah sampai di wilayah Cibadak, sekitar 20 kilometer ke arah Sukabumi.
Mengantisipasi selesainya tol itu, Pemda Sukabumi pun mulai bersiap-siap membenahi wisatanya. Khusus Kota Sukabumi, karena mereka miskin wisata alam, maka mereka akan mengatasi kekurangan itu dengan menggalakkan wisata kuliner yang menjadi andalan dan wisata heritage.
Seperti diketahui, Sukabumi memang terkenal dengan kulinernya. Di sana ada kue moci yang melegenda, atau bubur ayam. Dan jika di malam hari ada sekoteng yang menggugah selera.
Di Sukabumi saya sering melihat pelat-pelat nomor Jakarta (B), Bandung (D), atau F (Bogor Cianjur Sukabumi).
Mobil "orang-orang Jakarta" sering terlihat di kota dingin itu, mereka berwisata kuliner. Dikatakan "orang-orang Jakarta" merujuk kepada orang-orang Jakarta yang lebih mapan perekonomiannya, alias "bos-bos".