Pada tahun 1825 pemerintah kolonial Hindia Belanda membawa orang-orang Jawa ke Singapura untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan. Di negara singa itu ada kampung namanya Kampong Jawa dimana orang-orang Jawa menetap di tepi Sungai Rochor.
Dalam perkembangannya, Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Jawa Pertengahan tidak lagi dipakai setelah abad ke 15, namun dalam kesempatan tertentu, Kuno dan Pertengahan masih digunakan di Bali untuk ritual keagamaan.
Bahasa Jawa Baru mulai berkembang seiring dengan masuknya pengaruh Islam di wilayah pantai utara pada abad ke 16 dimana pada masa itu populasi Jawa mulai memeluk agama Islam.
Seiring kebangkitan Mataram pada abad ke 17, bahasa Jawa juga mulai memasuki wilayah pedalaman dan mulai dikenal adanya bahasa Ngoko dan Krama.
Sedangkan bahasa Jawa modern mulai digunakan sejak abad ke 20.