Para peneliti juga melakukan tes DNA. Hasilnya memang ada kesamaan antara orang-orang Madagaskar dengan orang-orang Dayak.
Ada juga yang menyebutkan berasal dari Bugis, atau Jawa.
Unik, perlu penelitian lebih jauh mengapa ada juga penduduk Madagaskar ini ada juga yang dari Bugis atau Jawa.
Jika suku Jawa, saya perkirakan mereka dulunya melakukan perjalanan ke Afrika Timur untuk berdagang, dan mereka belum sempat balik lagi ke Nusantara. Orang-orang Bugis juga diperkirakan demikian, mereka berdagang dengan orang-orang Afrika dan belum sempat balik lagi ke Nusantara.
Seperti yang dikatakan di atas, orang-orang Melayu dan Jawa melawat ke luar negeri (Afrika Timur) dengan membawa orang-orang Suku Manyan sebagai budak mereka.
Sejumlah sumber menyebutkan mengapa orang-orang Dayak itu bisa sampai ke Madagaskar dan lantas berkembang dan kini menjadi penduduk Malagasi.
Baca: Wilayah Kekuasaan Majapahit Bahkan Sampai Madagaskar, tetapi Mengapa Australia Tidak?
Sumber itu menyebutkan ratusan orang Dayak berlayar dengan menggunakan kapal laut. Mendekati Pulau Madagaskar, kapal mereka lantas terbalik karena ada sesuatu masalah.
Dengan demikian, beberapa orang dari mereka melompat dari kapal dan berusaha menyelamatkan diri dari hantaman ombak. Mereka lantas terdampar di pantai. Nah, itulah cikal bakal terbentuknya bangsa dan bahasa Malagasi hingga jaman modern ini.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya aktivitas perdagangan, maka orang-orang dari dari jalur Pantai Afrika Timur juga berdatangan ke Madagaskar ini, menetap, dan membentuk populasi Republik Madagaskar.
Kendati berbeda asal-usul, akan tetapi mereka berbicara dalam bahasa persatuan yang sama yaitu Bahasa Malagasi walaupun dengan dialek yang berbeda.