Candi Hindu dan Buddha dapat dibedakan dari bentuk atau fungsinya. Candi Hindu berfungsi untuk pemakaman, sedangkan candi Buddha untuk pemujaan.
Siapa yang tak kenal dengan salah satu dari 8 keajaiban dunia, yaitu candi Borobudur. Mereka yang tinggal di wilayah Jawa Tengah boleh bermegah diri, karena setidaknya ada dua candi yang fenomenal, yaitu (yang terbesar) Candi Borobudur yang terletak di Magelang.
Candi megah yang didirikan pada 770 Masehi hingga 820 Masehi itu bahkan masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Pada tahun 1365 Mpu Prapanca menulis dalam bukunya Negarakertagama tentang keberadaan candi Borobudur itu.
Di DIY Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, juga berdiri megah candi Prambanan.
Jika Borobudur candi Buddha dan candi terbesar, sedangkan Prambanan merupakan candi Hindu yang merupakan kedua terbesar di Indonesia. Dan dengan demikian menjadi candi Hindu terbesar di Indonesia.
Prambanan sudah masuk Situs Warisan Dunia UNESCO, dan menjadi salah satu candi Hindu paling megah di Asia Tenggara. Prambanan didirikan oleh Ratu Pikatan pada tahun 850 Masehi, lantas disempurnakan oleh Balitung Maha Sambu pada masa Kerajaan Medang Mataram.
Di atas dikatakan ciri-ciri candi Hindu pada fungsinya adalah sebagai tempat pemakaman. Pada mulanya dalam mendirikan candi Prambanan ini sebagai saingan dari candi Borobudur, akan tetapi dimaksudkan juga dijadikan sebagai tempat pemujaan kepada Trimurti.
Trimurti adalah tiga dewa agama Hindu yang sangat dihormati, yaitu Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta, Desa Wisnu sebagai Pemelihara, dan Dewa Syiwa sebagai Pemusnah.
Dari adanya arca Syiwa di ruang utama candi, setinggi tiga meter, hal itu mengindikasikan jika jika Dewa Syiwa lebih diutamakan.
Secara geografis, keajaiban dunia yang diakui UNESCO ini berlokasi selain di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, juga di Kecamatan Prambanan (Sleman, DIY Yogyakarta).
Anda pernah mendengar nama Bandung Bondowoso terkait Candi Prambanan?