Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Nusantara membawa "kemajuan teknologi" tersendiri di masyarakatnya.
Dulu nenek moyang kita sering berhubungan dagang dengan orang-orang dari luar negeri, seperti dari India, Cina, Arab, atau Timur Tengah.
Hindu-Buddha mulai masuk ke Nusantara pada awal tarikh Masehi.
Orang yang diklaim pertama kali membawa agama Hindu ke Nusantara adalah musafir asal India yang bernama Dwipayana, sedangkan Budhha dibawa oleh pengelana asal Cina yang bernama Fa Hien.
Dengan masuknya kedua agama itu, perlahan-lahan masyarakat Indonesia yang dulunya terdiri dari suku-suku yang hidup berkelompok mulai mengenal adanya pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Raja.
Pada abad ke 4 di Jawa Barat berdiri Kerajaan Tarumanegara yang bernafaskan Hindu-Buddha. Lantas muncul juga di tatar Pasundan ini kerajaan-kerajaan seperti Pajajaran atau Galuh pada abad ke 16 yang bercorak Hindu.
Sedangkan pada abad ke 7 hingga 14 di Sumatera muncul Kerajaan Sriwijaya yang beragama Buddha. Dan di Jawa berdiri Majapahit, dengan Perdana Menteri nya yang terkenal Gajah Mada.
Agama Buddha di Sriwijaya berkembang sangat pesat. Bahkan di sana ada perguruan tinggi agama Buddha yang pernah dikunjungi I Ching asal Cina untuk belajar agama Buddha.
Selain di Sumatera Selatan, Sriwijaya juga menguasai wilayah Kamboja sekarang dan Jawa Tengah.
Majapahit dengan Maha Patih nya Gajah Mada menguasai hampir seluruh wilayah yang disebut Indonesia sekarang ini, juga wilayah Asia Tenggara.
Gajah Mada memang legendaris, dia bercita-cita ingin mempersatukan seluruh Nusantara, dan bersumpah tidak akan makan buah Palapa sebelum cita-citanya itu terwujud.