Dalam 11 hari terakhir, Presiden Jokowi sudah kehilangan dua menterinya terkait kasus korupsi. Kedua ikan besar yang dijala oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11/2020) dinihari WIB, sedangkan yang ke 2 Menteri Sosial Juliari Peter Batubara pada Sabtu (5/12/2020) dinihari WIB.
Sedangkan dua ikan lainnya yang dijala oleh KPK pada masa Jokowi adalah Menpora Imam Nahrawi dan Mensos Idrus Marham. Jadi KPK berhasil menjala 4 ikan besar untuk Pak Jokowi.
Dari keempat ikan itu, ada 2 menteri Jokowi yang adalah Menteri Sosial. Ini menunjukkan jika kementerian sosial memang sangat rawan sebagai lahan basah.
Sedangkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat sebagai orang nomor satu di RI pada kurun 2004-2014, KPK mempersembahkan hadiah 4 ikan besar untuk bos Partai Demokrat tersebut. Masing-masing pembantunya yang dicokok KPK adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Suryadharma Ali, Menpora Andi Mallarangeng, dan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
KPK memberi hadiah lebih besar. Bukan hanya empat, tapi lima Menteri yang dijala dan diberikan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri (putri dari proklamator RI Soekarno).Â
Adapun ke 5 ikan besar yang diberikan kepada bos PDI-P itu adalah Menag Al Munawar, Mensos Bachtiar Hamsyah (ini lagi-lagi Menteri Sosial), Mendagri Hari Sabarno, Menkes Achmad Sujudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri (ini KKP lagi sama dengan Edhy Prabowo jaman Jokowi).
Sembari melatih pikiran, mari kita hitung (13) menteri apa saja yang berhasil dicokok KPK sejak era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
Ternyata hasilnya adalah: Mensos ada 3, Menteri KKP ada 2, Menpora ada 2, Menkes ada 2, Menag ada 1, dan masing-masing ada 1 dari Mendagri, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, dan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil.
Berpikir memutar otak baik untuk melatih otak kita agar tetap tajam dalam berpikir, alias tidak pikun. Berandai-andai, sila Anda kalkulasi, dalam suatu kompetisi sepakbola.
Dari sekian banyak kesebelasan, mana tim yang bakal memuncaki klasemen teratas misalnya, dari hitungan sejumlah pertandingan pada hari itu?
Yang menang dapat poin tiga, yang seri mengantongi poin satu, sedang yang kalah tidak mengantongi poin apa pun, alias nihil.
Berandai-andai mengapa di jaman Presiden Soeharto tidak ada dari menterinya yang dicokok KPK?
Apa jawaban Anda?
Jawabannya adalah: Karena pada masa Presiden ke 2 RI itu tidak ada KPK!
Dalam perjalanannya, KPK baru diresmikan pada tahun 2002 lalu. Hehehe....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H