"Dengan deklarasi ini maka kami tidak akan tunduk lagi ke Indonesia," kata Benny Wenda di pengasingannya di Inggris.
Sebelumnya, Benny Wenda juga mengatakan hal yang serupa bahwa dia tidak akan tunduk kepada RI terkait dengan akan diperpanjangnya status Otonomi Khusus di Papua Barat.
Seperti diketahui, sejak tahun 2001 status Otonomi Khusus ditetapkan pemerintah Indonesia di Papua Barat dan akan berakhir pada akhir tahun 2020 ini. Indonesia berencana untuk memperpanjang status tersebut.
Sejumlah aktivis menuduh sikap Otsus ada udang di balik batu. Pemerintah Indonesia ingin menekan gerakan kemerdekaan.
Dulu namanya Irian Jaya Barat, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 barulah namanya berubah menjadi Papua Barat.
Adanya Papua Barat ingin memisahkan diri dari NKRI memunculkan keanehan. Karena pemerintah Indonesia sudah begitu memperhatikan kesejahteraan rakyat di sana.
Dalam akun Twitternya, Said Didu mengemukakan keanehannya itu. Yang pertama, pada Pilpres 2019, sembilan puluh persen rakyat Papua memilih Jokowi.
Keanehan lainnya, Jokowi adalah presiden yang paling banyak melawat ke Papua. Itu dilakukan sebagai wujud kecintaan pemerintah kepada Papua.
Said Didu juga menyatakan Presiden Jokowi sudah banyak membangun infrastruktur guna kesejahteraan dan kemajuan rakyat Papua. Dan yang terakhir, pemerintah juga sudah membeli saham Freeport. Hal itu membuktikan jika Freeport masih milik Indonesia.
Dari situ, adalah keanehan jika Papua koq masih ingin melepaskan diri dari bagian dari Indonesia?
Bukannya sendirian, ternyata pernyataan Machfud MD di atas dinilai oleh Rocky Gerung sebagai terlalu meremehkan isu Papua Barat, Rocky mengaku geram.