Menurut Taufik, Timor Timur lepas dari NKRI karena pada saat itu kita lambat mengambil sikap dan menganggap remeh sehingga memberikan kesempatan PBB untuk campur tangan.
Oleh karenanya, Taufik meminta Jokowi cepat-cepat mengambil tindakan apa yang akan dilakukan.
Ataukah jajaran pemerintahan Jokowi sedang sibuk dengan masalah Habib Rizieq Shihab?
Anggota DPR RI sekaligus petinggi Gerindra Fadli Zon bahkan menyindir pemerintah dan jajarannya hanya sibuk mengurusi Habib Rizieq Shihab, padahal jelas-jelas Benny Wenda sudah menantang NKRI.
Berkaitan dengan insiden deklarasi tersebut, ada sudut menarik yang perlu diperhatikan.Â
Ada dua sosok tokoh asal Papua Barat yang digadang-gadang diusulkan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan yang kini kosong selepas ditinggalkan oleh Edhy Prabowo.
Seperti kita ketahui, Menteri KKP Edhy Prabowo telah dicokok KPK selepas dia dan rombongan pulang dari Amerika Serikat dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020) dinihari WIB.
Edhy Prabowo dijerat KPK sehubungan dengan pemberian izin ekspor benih lobster melalui sebuah permainan. Dengan kata lain, Edhy Prabowo menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan Presiden Jokowi.
Kedua tokoh terbaik Papua yang masuk bursa Menteri KKP itu adalah Joppye Onesimus Wayangkau dan Robert Kardinal. Menurut Ketua Tim Kampanye Daerah Propinsi Papua Barat, Ernes Yauwata, kedua tokoh tersebut memang pantas duduk di kabinet Jokowi sebagai Menteri KKP.
Menurut Ernes jika menginginkan dari profesional, maka Jenderal Bintang Tiga Joppye Onesimus Wayangkau asal Serui, harus dipilih. "Mantan Pangdam XVIII Kasuari Joppye punya pengalaman di bidang perikanan sebagai anak pantai," kata Ernes.
Sedangkan jika ingin dari kalangan politisi, maka pilihlah Robert Kardinal. "Selama ini belum ada menteri dari Papua yang menikmati jabatan setingkat menteri. Maka keduanya kita dorong agar bapak Presiden memilih salah satunya," katanya.