Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simalakama Pemangkasan Liburan Panjang Akhir Tahun, Bagaimana Jadinya?

30 November 2020   10:05 Diperbarui: 30 November 2020   11:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liburan akhir tahun (liputan6.com)

"Belanja masyarakat ini menjadi motor penggerak perekonomian. Memotong liburan berarti mengurangi ekspektasi pemulihan ekonomi," kata Gunawan.

Akan tetapi jika liburan tidak dikurangi, maka kekhawatiran kasus Covid-19 yang meningkat berpotensi terjadi. Jumlah kasus Covid-19 bakalan meningkat.

Jika liburan dipangkas, maka dendam mereka belum terpuaskan terkait liburan panjang Hari Raya Idul Fitri lalu yang dibatalkan pemerintah. Padahal liburan Lebaran bagi masyarakat Indonesia adalah hari yang sangat dinanti-nantikan tiba setiap tahunnya, terlebih untuk kaum Muslimin.

Selain untuk refreshing dari segala kerutinan yang menjejali sepanjang tahun, mereka juga rindu bertemu dengan sanak saudara di kampung halamannya untuk bersilaturahmi.

Masyarakat akan bingung karena mereka sudah merencanakan apa saja yang akan dilakoni pada liburan itu, bahkan mereka sudah memesan tiket jauh-jauh hari.

Penjualan mobil seken biasanya meningkat menjelang liburan panjang Nataru. Dikutip dari KOMPAS edisi Senin (30/11/2020) ada sembilan mobil bekas yang terjual dalam sebulan terakhir di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.

Para pengusaha yang terkait, misalnya perhotelan, tempat wisata, dan sebagainya juga harus rela pendapatannya menurun.

Jika dipangkas, maka belanja masyarakat akan tertahan, lebih hemat dalam menghabiskan uangnya.

Senada dengan Benjamin, saya berpendapat pilihan pemerintah untuk memangkas liburan sangat kecil. Klaster Covid-19 yang jadi masalah utamanya, akan tetapi dampak kepada geliat ekonomi baik yang harus dipertimbangkan.

Mengurangi liburan panjang terlihat mudah, tetapi sulit dalam implementasinya. Dalam hal ini pemerintah nampaknya akan menganjurkan untuk lebih lagi menerapkan "Pesan Ibu".

Ingat pesan ibu, pakai maskermu, jaga jarakmu, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, jaga keluargamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun