Secara de facto, Republik Demokratik Timor Leste (dahulu Timor Timur) diakui sebagai sebuah negara pada 20 Mei 2002. Namun kemerdekaan itu mereka raih setelah melalui perjalanan panjang.
Seperti diketahui, Timor Timur adalah satu-satunya "bagian" dari Indonesia yang dijajah Portugal, ketika bagian Indonesia lainnya sangat dipengaruhi oleh bangsa Eropa lainnya yaitu Belanda.
Dijajah Portugal sejak abad ke 16, kelompok di sana yang menamakan dirinya Fretilin (Front Revolusi Kemerdekaan Timor Timur) menyatakan kemerdekaannya pada 28 Nopember 1975.Â
Namun setelah tanggal itu, 9 hari kemudian, Indonesia mengirimkan militernya ke sana untuk mengklaim jika Timor Timur adalah bagian dari Indonesia, atau provinsi ke 27.
Tak pelak dengan itu terjadilah konflik panjang antara Fretilin dengan militer Indonesia.
Bimbang dengan apa yang terjadi, maka dengan disponsori PBB, mereka mengadakan referendum, memilih berdiri sendiri atau lepas dari Indonesia?
Pada kenyataannya, mereka (78 persen) memilih untuk merdeka dari Indonesia.
Setelah referendum tersebut milisi anti Kemerdekaan Timor Timur dengan dukungan militer Indonesia memporak-poranda kan Bumi Lorosae. 1.400 orang dibunuh dan 300.000 penduduk dipaksa mengungsi ke Timor Barat.
Ada kisah mengharukan yang terjadi di Bumi Lorosae ini.Â
Dikutip dari Pos Kupang, orang-orang yang pro Indonesia itu ternyata memilih nekat bunuh diri ketimbang mereka loyo untuk menghabisi musuh akibat didesak oleh teman-temannya yang pro kemerdekaan. Mereka menembak diri diri mereka sendiri.
Ternyata harakiri dikenal bukan di Jepang saja. Harakiri adalah tindakan bunuh diri karena si pelaku malu disebabkan gagal dalam menjalankan tugasnya.