Selain itu Global Hunger Index juga menempatkan Timor Leste sebagai negara terlapar kedua di dunia setelah Chad, sebuah negara di Afrika Tengah.
Cadangan minyak bumi dan gas yang mereka punyai dilaporkan semakin menipis dan hampir habis. Oleh karenanya tidak heran jika Timor Leste harus menjadi negara pengutang kepada negara-negara lain untuk menyambung hidup.
Apakah kondisi kemelaratan mereka itu dimanfaatkan oleh negara-negara kreditor untuk meraup keuntungan yang besar? Atau istilahnya memancing di air keruh.
Berkaitan dengan itu, mantan Presiden Timor Leste (ke 2 setelah merdeka dari Indonesia) Jose Ramos Horta marah-marah kepada pemerintah dan Bank Sentral (BCTL - Banco Central Timor Leste -), dengan mengatakan mengapa pemerintah dan BCTL bungkam saja terkait dengan bunga kejam yang ditetapkan oleh institusi yang memberikan pinjaman?
Ungkapan kemarahan Ramos Horta itu dimuat pada 11 September 2020 lalu di The Oukosi Post. Ramos Horta mengungkapkan kondisi perekonomian Timor Leste.
Selain marah-marah karena pemerintah dan Bank Sentral diam saja karena institusi-institusi yang ada memberikan bunga yang tinggi dan kejam, Horta juga menyalahkan dunia karena penyebaran Covid-19 ke Timor Leste.
Institusi-institusi yang dimaksud kejam itu adalah bank-bank BUMN dari Indonesia, di antaranya BRI, Bank Mandiri, ANZ, dan BNU yang menetapkan bunga 16%.
Warga Timor Leste menurutnya telah kehilangan banyak pekerjaan karena Covid-19 dan merana karena tidak mampu membayar bunga yang tinggi itu.
Institusi-institusi pemberi pinjaman itu menurut Horta menjadi hambatan nyata bagi pembangunan dan pertumbuhan selanjutnya Timor Leste.
Bicara mengenai pemerintah yang dikecam oleh Ramos Horta tadi, tentu terkait dengan Perdana Menteri nya yang sedang memimpin. Selain oleh Ramos Horta, PM yang sedang memimpin sekarang, Taur Matan Ruak, juga dikritik terus menerus oleh Xanana Gusmao, mantan PM Timor Leste lainnya (dua periode 2007-2012 dan 2012-2015).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H