Pendudukan Indonesia atas Timor Timur (sekarang Republik Timor Leste) kurun masa 1975 hingga 1999 setidaknya mempengaruhi negara yang bersebelahan dengan NTT itu dalam menggunakan, mendengar, atau mengerti Bahasa Indonesia.
Dalam sejarahnya, pada 20 September 1999 Interfet atau Angkatan Udara Internasional Untuk Timor Timur diterjunkan ke negara yang disebut Bumi Lorosae itu untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh militer Indonesia dan milisi Anti Kemerdekaan Timor Timur.
Pada akhirnya, Bumi Lorosae resmi menjadi sebuah negara tertanggal 20 Mei 2002.
Semenjak merdeka dari Indonesia itu Bahasa Indonesia pun mulai memudar. Pasalnya pemerintahan baru mulai mewajibkan siswa-siswi dari SD SMP SMA dan seterusnya untuk menggunakan bahasa lokal setempat, atau Bahasa Tetun, selain juga Bahasa Portugis dan Bahasa Inggris.
Istilah memudar di atas sebenarnya tidak tepat. Pada kenyataannya, Bahasa Indonesia ini masih digunakan di sana sebagai Bahasa pergaulan dan Bahasa perdagangan.
Sehingga dengan demikian, warga di Bumi Lorosae ini masih tetap hangat berbahasa Indonesia. Kendati Bahasa Indonesia ini tidak lagi diajarkan di SD dan seterusnya sejak 2000, akan tetapi warga di Bumi Lorosae ini masih hangat dan mengerti Bahasa Indonesia.
Apa pasal? Ini dikarenakan warga di Timor Leste masih dapat mengakses siaran-siaran televisi Indonesia melalui televisi berbayar atau lewat antena parabola. Dilaporkan pula, warga di Bumi Lorosae lebih menyukai film-film atau sinetron Indonesia daripada film atau sinetron yang berbahasa Portugis.
Selain dari film dan sinetron, warga di Timor Leste juga mengerti Bahasa Indonesia melalui lagu dan berita-berita yang sering mereka dengar dan lihat, dari Orange TV ataupun Indovision.
Tidak heran pada faktanya, warga Bumi Lorosae ini, terutama di Dili (ibukota Timor Leste) mereka menguasai empat bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perdagangan, Bahasa Portugis sebagai bahasa pemerintahan, serta Bahasa Tetun sebagai bahasa bawaan (bahasa lokal di sana).
Pada awal-awal mereka merdeka dari Indonesia, mereka belum merasakan sulitnya penghidupan. Mereka memiliki sejumlah kekayaan berupa cadangan minyak bumi dan gas yang berlokasi di Laut Timor.
Akan tetapi dua dekade kemudian secara mengejutkan Timor Leste banyak diklaim sebagai negara miskin dan lapar. Rilis terbaru UNDP menyebutkan Timor Leste berada di posisi ke 152 dari 162 negara yang termiskin di dunia.