Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Teken MoU Mencari Tentara AS yang Gugur di Papua Selama PD II, Ini Kisahnya

20 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:06 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Duapuluh tahun telah berlalu, Paman Sam nampaknya sudah ingin melupakan larangan yang diberikan kepada mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto.

Paska tumbangnya Orde Baru, pada tahun 2000 saat itu, Prabowo Subianto ditolak masuk ke Amerika Serikat ketika akan menghadiri acara wisuda anaknya di salah satu universitas di Boston, negara bagian Massachusetts.

Akan tetapi, Prabowo kini diberikan karpet merah. Menhan RI mendapat undangan resmi Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Prabowo berada di sana pada 15-19 Oktober 2020.

Dalam pembicaraannya, tercapai beberapa kesepakatan, dimana Indonesia akan membeli sejumlah alutsista (alat utama sistem pertahanan) dari AS seperti jet tempur, kapal perang, dan kapal selam.

Di sana, Prabowo Subianto juga sudah menandatangani MoU atau Memorandum of Understanding untuk mencari identitas tentara AS yang hilang selama masa Perang Dunia ke II. Pada waktu itu banyak tentara AS yang gugur dan hilang dalam peperangan melawan Jepang di Hollandia (Papua sekarang).

Pada tahun 1944, dibawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur, AS mengirimkan sekitar 250.000 pasukannya dan mendarat di Pantai Hamadi, Hollandia, guna berperang melawan Jepang yang memiliki kekuatan 11.000 tentara.

Wilayah Sentani di Hollandia akan dijadikan pangkalan militer AS di Asia Pasifik. Untuk itu, AS harus merebutnya dari Jepang. Di sinilah banyak korban yang gugur baik di pihak AS maupun Jepang.

Dan dengan dikalahkannya Jepang oleh AS, maka tiga lapangan terbang yang sebelumnya dibuat oleh Jepang di sana, kini dikuasai oleh AS.

Lapangan terbang yang dinamai Hollandia Drome itu lantas diperpanjang dan diperluas oleh AS.

Selain di Sentani, tentara AS dan Jepang yang gugur dan hilang, juga ada Biak, Tambrauw, Morotai, Sarmi, dan di Pulau Wakde. Karena kedua kubu juga bertempur di wilayah tersebut.

Pada tahun 2011 pemerintah Jepang telah mencari, mengumpulkan hingga berkarung-karung tulang-belulang tentara mereka yang gugur di Papua dan tulang-belulang itu lantas dikremasi di negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun