Wacana nama Provinsi Jawa Barat agar diganti dengan Provinsi Sunda sempat beberapa kali muncul dan bahkan mencuat.
Isu ini pun dibahas dalam Dialog Kongres Sunda 2020 yang diadakan Senin (12/10/2020) di Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Kembang Bandung.
Selain para tokoh Sunda yang hadir, di antaranya Erni Sumarni (yang anggota DPR RI), Andri Kartaprawira, dan Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, SH, M.Kn (yang akrab disapa sebagai Acil Bimbo, seniman).
Hadir pula Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Fadel Muhammad menerima masukan ide nama Provinsi Sunda menjadi pengganti Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, pria kelahiran Ternate, 20 Mei 1952 (68) itu menyarankan agar penyelenggara Kongres ini lebih lagi menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh Sunda lainnya, baik yang berada di Jawa Barat sendiri, di luar Jawa Barat, dan di luar negeri.
"Dekati Presiden, cari tokoh, insyaallah bisa," katanya. Setelah menampung aspirasi, Fadel akan memberitahu itu kepada Presiden Jokowi.
Fadel Muhammad mencontohkan nama Gorontalo, yang merupakan nama salah satu provinsi yang terletak di Sulawesi, tidak menyebutkan Sulawesi Selatan, Tenggara, dan sebagainya.
Gorontalo merupakan satu-satunya provinsi di Sulawesi yang tidak menggunakan nama Sulawesi. "Sejarahnya sama dengan digunakannya nama Provinsi Banten di Jawa Barat," tuturnya.
Dalam perjalanan kariernya, Fadel Muhammad sendiri sudah dua periode menjadi orang nomor satu di Provinsi Gorontalo ini. Sejak 2001 hingga 2009.Â
Fadel Muhammad yang juga berprofesi seorang pengusaha ini, bahkan sempat tercatat dalam rekor MURI sebagai gubernur yang terpilih dengan perolehan suara terbanyak. Kader Golkar ini mendapatkan 81 persen suara dari rakyat Gorontalo, dalam pemilihan Gubernur periode keduanya.
Guru besar ini juga mencontohkan Provinsi Papua di Irian Jaya, yang dulunya bernama Provinsi Irian Barat.
Fadel mengatakan tidak ada salahnya jika Provinsi Jawa Barat berganti nama menjadi Provinsi Sunda atau Provinsi Tatar Sunda.
"Dalam kongres ini dibicarakan soal budaya. Kita bertemu, berdialog, dan kami di MPR tugasnya adalah menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2009-2011) ini. Era Susilo Bambang Yudhoyono.
Erni Sumarni berpendapat nama Sunda kini hanya ada sedikit di peta, contohnya Selat Sunda. Padahal menurutnya, Sunda dulu adalah kepulauan sampai Nusa Tenggara. Erni menambahkan, Kalimantan dulu juga namanya Sunda Kecil.
Ketua Kongres, Andi Kartaprawira, mengatakan para tokoh Sunda sepakat menginginkan agar setidaknya nama Sunda tercantum sebagai nama Provinsi.
Menurutnya, wacana ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1926 ketika Pemerintah Kolonial Belanda mempersilahkan jika nama Provinsi Sunda digunakan di Jawa Barat ini.
Andri sudah memiliki wacana akan menyurati Presiden Jokowi agar nama Provinsi Sunda ini tercipta di masa pemerintahan Presiden wong Solo itu.
Andri juga menjelaskan pentingnya pergantian nama ini, yaitu untuk mengembalikan jati diri orang Sunda yang mulai meredup oleh berbagai aktivitas politik dan juga membangkitkan rasa kebudayaan di antara kami.
Perbincangan yang juga dihadiri antara lain oleh Memet Hamdan, Prof Ginanjar, dan Avi Taufik itu mengangkat judul "Dialog Aspirasi Pengembalian Nama Provinsi Jawa Barat Menjadi Provinsi Sunda".
Lebih lanjut Andri mengatakan rencana untuk menggelar Kongres Sunda ini sebenarnya sudah ada akan dilaksanakan pada tahun ini, akan tetapi diundur sehubungan mewabahnya pandemi Covid-19 yang tidak disangka-sangka datangnya.
"Belum tahu pasti kapan, pokoknya setelah Covid-19 selesai," kata Andri menjelaskan kapan Kongres "antar urang Sunda" ini akan berlangsung.
Jika terlaksana, maka itu bakal menjadi Kongres Sunda ke 2 yang dihelat setelah Indonesia merdeka. Adapun Kongres pertama digelar pada 1956.
"Bangsa" Jawa Barat ini bukannya tanpa, tapi mereka mempunyai sejumlah kebanggaan dari segala sendi kehidupan. Baik dari segi tempat wisata yang indah, peninggalan sejarah, atau dari "alumni" para tokoh yang berasal dan bahkan tidak ingin melupakan asalnya dari tatar Pasundan ini.
Sebut saja di sana ada Bapak Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden yang sempat mendampingi Soeharto. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pun berdarah Sunda. Banyak pula para olahragawan, seniman, dan tokoh-tokoh lainnya yang bangga berasal dari tatar Pasundan ini.
Mereka tentu rindu akan kampung halaman mereka.
Berandai-andai, apakah Anda yang bukan orang Sunda mengerti setidaknya beberapa kata Bahasa Sunda.
Kumaha damang? Bagaimana sehat-sehat saja?
Wilujeng sumping. Selamat datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H