Sejumlah sorotan bermunculan dari para pecinta bola usai dihasilkannya drawing yang dinanti-nantikan, pagelaran bergengsi Liga Champions musim 2020/21.
Undian yang digelar di Geneva, Swiss, Kamis (1/10/2020) malam WIB itu, sebanyak 32 jago-jago Eropa dibagi ke dalam 8 grup. A B C D E F G dan H.
Salah satu yang menjadi sorotan itu adalah bergabungnya Barcelona dan Juventus di Grup G.
Kita tahu, di kedua tim itu ada dua pesepakbola dua terbaik dunia, masing-masing Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kedua pesepakbola tersebut adalah "alien" yang mana keduanya sudah banyak makan asam garam dunia persepakbolaan.
Siapa yang terbaik di antara kedua senior tersebut, ini yang selalu menghiasi analisis dan menjadi perbincangan hangat di media di seantero dunia. Keduanya sudah berkepala 3, namun keduanya semakin jadi.
Ronaldo dan Messi langsung menghadirkan tontonan seru di fase penyisihan. Juventus dan Barcelona sangat potensial untuk dapat lolos dari Grup ini, dengan menyingkirkan dua penghuni lainnya yaitu Dynamo Kiev dan Ferencvaros.
Apakah pertemuan antara kedua alien tersebut bakal berakhir di sana?
Jika di La Liga, pertemuan kedua alien tersebut sudah dikenal lama, saat Ronaldo membela Real Madrid. El classico.
Sedangkan pertemuan di Liga Champions antara kedua alien dapat dihitung dengan jari. Tercatat keduanya baru 5 kali bertemu.
Dari 5 itu, Messi menang 2 kali, sementara Ronaldo 1 kali. Dua lainnya imbang.
Lima kali sua tersebut keduanya dialami Ronaldo dari dua tim yang berbeda. Satu-satunya kemenangan adalah ketika Ronaldo berseragam Manchester United. Sedangkan ketika berseragam Real Madrid, Ronaldo dua kali kalah dan satu kali imbang lawan Messi.
Bagi Ronaldo yang kini bermain untuk Juventus, inilah kesempatan baginya untuk memperbaiki head to head dengan La Pulga.
Momen kedua yang menjadi sorotan adalah bergabungnya Manchester United di Grup H. Grup H ini digadang-gadang sebagai grup neraka dengan penghuninya Paris Saint-Germain, Red Bull Salzburg, dan Istanbul Basaksehir.
"Otak" Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United, tentu harus muter lagi tujuh keliling. Pasalnya klub yang berjuluk The Red Devils itu baru saja menikmati keberhasilan mereka bertengger di klasemen akhir Liga Inggris musim lalu yang menjadikan mereka akhirnya lolos berlaga di Liga Champions 2020/21. Dengan susah payah.
Pada sesi-sesi mendekati akhir Liga Inggris musim lalu, Manchester United berada di posisi gawat, di posisi ke 5.
Namun tiga kemenangan beruntun di empat pertandingan menuju penutupan musim membawa mereka pada akhirnya bertengger di posisi ke 3 tepat berada di bawah Liverpool juaranya dan Manchester City sebagai runner-up.
Ketiga kemenangan itu diraih dari Sheffield United (3-0), Manchester City (2-0), dan Watford (3-0).
Tiada hadiah yang lebih indah yang diperoleh Manchester United, mereka akhirnya lolos ke Liga Champions.
Namun kini, lolos ke Liga Champions, menanti "setan-setan" durjana. Manchester United bergabung di grup neraka. Penghuni Grup H Paris Saint-Germain dan Red Bull Salzburg adalah finalis dan semifinalis Liga Champions musim lalu yang belum lama berakhir.
Neymar dkk akhirnya hanya kalah tipis 0-1 di final dari Bayern Munchen lewat gol yang diciptakan Kingsley Coman. PSG melaju ke partai puncak setelah terlebih dahulu menang 3-0 dari RB Leipzig lewat gol-gol yang diukir oleh Juan Bernat, Angel Di Maria, dan Marquinhos.
Saat itu Les Parisiens menjadi salah satu tim favorit, dimana seperti yang disebutkan di atas di semifinal mereka menang atas RB Leipzig. Sebelumnya, di perempatfinal mengandaskan tim kejutan Atalanta, sedangkan di 16 besar mereka menyingkirkan Borussia Dortmund.
Sementara RB Leipzig menembus semifinal setelah sebelumnya menghancurkan Tottenham Hotspur di 16 besar dengan kemenangan agregat 4-0. Lanjut di perempatfinal, mereka mengalahkan Atletico Madrid.
Istanbul Basaksehir juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka adalah juara Liga Turki musim lalu.
Mampukah Ole Gunnar Solskjaer menghadapi tantangan yang begitu kejam ini?
Bagaimana siasatnya agar Manchester United dapat memenangkan Grup H ini?
Pendapat datang dari dua mantan pemain yang pernah merumput di Liga Inggris. Yaitu mantan punggawa Setan Merah, Owen Hargreaves dan mantan pemain Liverpool Steve McManaman.
Keduanya berpandangan sama bahwa MU harus mendatangkan pemain baru. MU mempunyai waktu yang sedikit menjelang penutupan bursa transfer musim panas ini, yaitu 5 Oktober 2020.
Sejauh ini, MU baru merekrut Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam dengan mahar 40 juta poundsterling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H