Laga ke 7 ujicoba itu mencatat beberapa hasil yang bagus menurut saya.Â
Ini adalah kali pertama Garuda Muda mencatatkan clean sheet. Pada laga-laga sebelumnya, gawang Garuda selalu kebobolan. Â Dari yang terakhir sebelum ini, yaitu kalah 0-1 (gol bunuh diri) melawan Bosnia Herzegovina, 3-3 lawan Arab Saudi (ketinggalan 0-3 lebih dulu), 1-7 dari Kroasia, 0-3 dari Bulgaria, dan 1-1 dan 2-1 dari Qatar.
Sekarang baru clean sheet. Dari situ, saya nilai pertahanan semakin membaik. Lawan yang dihadapi tim kenamaan.
Namanya ujicoba, tentu setiap laga harus dievaluasi terus.
Untuk pertama kalinya juga Indonesia tampil dominan ketika melawan Dinamo dengan penguasaan bola sebesar 60 persen.
Ante Grgic dkk hanya mencatatkan sedikit peluang yang membahayakan gawang Garuda Muda yang dikawal Muhammad Ari Satryo.
Dari sekian banyak tembakan yang dilepaskan, hanya satu yang shot on goal, sisanya melenceng.
Witan Sulaeman memang menjadi man of the match dalam laga di atas. Selain gol yang diciptakan, setidaknya Witan juga mendapatkan tiga peluang emas lainnya. Dia pun mampu menjelajah seluruh sektor lapangan. Menyerang dan membantu pertahanan.
Kendati dipasang sebagai sayap kanan, dia juga kadang terlihat beroperasi di sektor kiri.
Berkaca dari laga-laga melawan tim Eropa yang berpostur tinggi para pemain Garuda selalu mengalami kesulitan.
Namun pada laga melawan Dinamo Zagreb, Shin Tae-yong menyiasatinya dengan melakukan bola-bola pendek. Pola favorit yang selalu diterapkan Shin adalah 4-4-2.