Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sevilla Kalah dengan Kepala Tegak

25 September 2020   10:03 Diperbarui: 25 September 2020   10:00 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munchen vs Sevilla (bola.net)


"Kalah itu menyakitkan, terlebih kami bertarung di final, dimana kami punya kesempatan untuk menang. Namun kami bangga dengan tim ini yang berjuang maksimal. Mereka (Bayern) mencetak gol di saat yang tak terduga," kata pelatih Sevilla, Julen Lopetegui.

Sevilla, juara enam kali Liga Eropa (2020, 2016, 2015, 2014, 2007, dan 2006) kalah dengan kepala tegak, usai menelan skor akhir 1-2 dari juara Liga Champions Bayern Munchen dalam laga Piala Super Eropa yang digelar di Puskas Arena, Budapest, Hungaria, Jum'at (25/9/2020 dinihari WIB.

UEFA Cup 2020 ini mempertemukan Die Roten sebagai juara Liga Champions 2020/21 dengan Los Palanganas sebagai juara UEFA Cup 2020/21. 

Pertandingan ini adalah laga untuk menentukan siapakah yang berhak menjadi "kaisar" di benua biru.

Sebelum terjun ke lapangan, kedua tim sama-sama pernah sekali juara Piala Super Eropa ini. Sevilla meraihnya pada tahun 2006 dengan menundukkan sesama Spanyol yaitu Barcelona dengan skor 3-0. Sementara Bayern Munchen meraihnya pada tahun 2013 menang adu penalti 5-4 atas Chelsea.

Die Roten juga harap-harap cemas, musim lalu mereka mengukir treble winner dengan menjuarai selain Liga Champions, juga DFB Pokal, dan Bundesliga. Di Piala Si Kuping Lebar, punggawa Hansi Flick ini mengalahkan Paris Saint-Germain dengan skor 1-0.

Mereka pun memiliki Robert Lewandowski, top skorer Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

Sementara Sevilla juara Liga Eropa setelah menundukkan 3-2 Inter Milan. Sevilla adalah tim terbanyak peraih trofi UEFA Cup ini, tiada tim dari benua biru lainnya yang mampu menyaingi mereka.

Memasuki musim baru, kedua tim sama-sama saling memperkuat punggawa mereka. Sevilla mendatangkan Ivan Rakitic dari Barcelona, sedangkan Bayern memboyong Leroy Sane dari Manchester City.

Dalam laga, Lucas Ocampos membuat Sevilla unggul terlebih dahulu di menit ke 13 lewat titik putih. Penalti diberikan karena David Alaba melanggar Ivan Rakitic di kotak terlarang. 1-0 Sevilla memimpin.

Bayern Munchen menyamakan kedudukan di menit ke 33 lewat gol dari Leon Goretzka.

Gol itu berawal dari dari serangan Die Roten ke area pertahanan Los Palanganas. Operan Robert Lewandowski dimanfaatkan dengan sempurna. 1-1.

Skor hingga turun minum tetap bertahan imbang 1-1.

Tancap gas memasuki babak kedua, Bayern membobol gawang Sevilla di menit ke 50. Namun gol yang dilesakkan Lewandowski itu dianulir setelah melihat tayangan VAR.

Leroy Sane kembali membobol gawang Sevilla di menit ke 63. Namun gol ini lagi-lagi dianulir wasit yang memimpin jalannya pertandingan, karena Lewandowski melakukan pelanggaran terlebih dahulu.

Tiada gol lagi terjadi hingga 2x90 menit, memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan.

Javi Martinez akhirnya menjadi pahlawan Sevilla setelah tandukannya menjadikan Bayern unggul 2-1 di menit ke 104. 

Gol penentu ini berawal bola muntah yang berhasil ditepis kiper Sevilla Yassine Bounou hasil dari sepakan David Alaba.

Sevilla berupaya mengejar ketertinggalannya, namun hingga wasit yang memimpin jalannya pertandingan meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 2-1 tetap bertahan menjadi milik Bayern Munchen.

Maka resmilah Bayern Munchen menjadi juara Piala Super Eropa 2029 ini.

Di atas disebutkan kedua tim sama-sama baru sekali menikmati juara di UEFA Super Cup ini. Alhasil, Bayern Munchen kini unggul dari Sevilla. Mereka kini dua kali juara.

Mereka pun menyempurnakan pencapaiannya bukan lagi treble winner, namun empat juara, Liga Champions, Bundesliga, DFB Pokal, dan UEFA Super Cup. Luar biasa pasukan Hansi Flick ini!.

Usai laga, striker Bayern, Thomas Mueller menjuluki Javi Martinez dengan sebutan "Mister Piala Eropa".

Sang pencetak gol penentu Javi Martinez baru saja diturunkan Hansi Flick di menit ke 99. Lima menit kemudian, dia menanduk bola. Gol!

Hebatnya lagi, WhoScored mencatat bola tandukan Martinez itu adalah satu-satunya peluang yang dimiliki pemain berusia 32 tahun itu di lapangan. Dan gol! Pihak Die Roten pun bersukacita.

Pemain kelahiran Estella, Spanyol itu mengulangi keberhasilannya sebagai pahlawan. Di UEFA Super Cup 2013, pemain Timnas Spanyol itu mencetak gol yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2 kontra Chelsea. Yang mana akhirnya Bayern keluar sebagai juara lewat adu penalti 5-4.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun