Informasi yang diperoleh dari detikNews hingga pukul 11.22 WIB, Selasa (22/9/2020), di wilayah DKI Jakarta masih ada 55 RT dan 9 titik jalan di ibukota Indonesia ini yang masih tergenang air hujan cukup dalam dan belum surut.
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, hal tersebut dapat dimaklumi, karena malam sebelumnya dan dinihari Jakarta memang diguyur hujan yang cukup lebat. Entah lagi angka-angka berapa orang yang mengungsi.
Data yang disebutkan oleh M Insaf, Kapusdatin BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI, hingga kemarin ada setidaknya 104 jiwa yang melakukan pengungsian akibat banjir itu.
Jakarta memang selalu menjadi sorotan utama setiap tahunnya ketika musim hujan tiba. Karena wilayah ini selalu dipusingkan oleh dua hal yang selalu beriringan yaitu banjir dan kemacetan.
Inilah juga PR yang selalu dikerjakan oleh gubernur DKI Jakarta dari generasi ke generasi seterusnya. Banjir dan kemacetan!
Akan tetapi penanggulangan banjir kali ini terhadang satu masalah lagi. Karena potensi banjir tahun ini bertepatan dengan wabah pandemi Covid-19 yang tengah menyulitkan kehidupan masyarakat baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.
"Banjir di Jakarta, warga bersihkan lumpur". Ini judul berita yang sering kita dengar setiap tahunnya ketika musim hujan tiba.
Menyadari hal tersebut, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan agar siap mengatasi persoalan banjir di saat pandemi korona sekarang ini.
Aturan protokol kesehatan tentu saja masih tetap harus dipatuhi dalam aktivitas apa pun di tengah pandemi, termasuk dalam upaya penanggulangan banjir.
Menurut Kenneth, Dinas Sumber Daya Air sudah mesti mengambil langkah antisipasi melakukan tindakan untuk mencegah atau meredam terjadinya genangan banjir. Pasalnya dalam beberapa hari belakangan ini, kota Jakarta sudah sering diguyur hujan lebat.
"Saya akan sidak (inspeksi mendadak) turun ke lapangan untuk melihat kinerja rumah pompa, kalau menemukan operator atau petugas rumah pompa yang tidak bekerja dengan maksimal, saya akan usulkan untuk dipecat," kata Kenneth, Selasa (22/9/2020).
Bukan mengada-ada, setiap hari kita akan saksikan berita-berita hujan dan banjir serta angka-angka kerugian atau berapa jiwa yang menjadi korban air ini dan berapa yang mengungsi di tengah yang bermakna khusus, pandemi Covid-19.
Lantas apa tanggapan dari orang nomor dua di Jakarta?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria meminta masyarakat karena politisi dari Partai Gerindra ini memprediksi musim hujan khususnya di DKI Jakarta akan datang lebih cepat.
Saat ini memang masih bisa dikatakan sedang dalam musim pancaroba, artinya masih dalam masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Riza mengingatkan banjir gawat di Jakarta biasanya terjadi di bulan-bulan Desember hingga Januari, dan hingga Maret masih terjadi.
Hal tersebut dikatakan Riza, Selasa (22/9/2020) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, di hadapan para awak media.
"Masyarakat harus waspada, terjadi anomali di sejumlah negara, ada banjir dengan disertai badai," tuturnya.
Riza meminta juga agar masyarakat terus menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.Â
Terlebih seperti apa yang diberitakan bahwa pada Senin (21/9/2020) Bendungan Katulampa Bogor sudah diberikan status "Siaga 1", Riza mengonfirmasi aparatnya sudah siaga mengantisipasi datangnya banjir.
Sembari tetap menerapkan aturan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, Pemprov DKI Jakarta bukan saja sudah siap menampung pengungsi jika banjir tiba. Lebih dari itu, Pemprov DKI bahkan sudah mempersiapkan dua kali lipat lokasi penampungan korban banjir.
"Jajaran kami sudah siap untuk itu," ujar Riza menjelaskan bagaimana jajarannya mempersiapkan titik-titik lokasi penampungan.
Diperoleh informasi, sampai Selasa (22/9/2020) sudah tercatat ada 41 jiwa pengungsi yang ditampung di 2 tempat yang berbeda di Jakarta, yaitu Rusunawa Pangadegan dan Musholla Riyadhul Sa'adah, Kembangan Utara.
Di luar Jakarta, banjir bandang dilaporkan terjadi di Sukabumi pada Senin (21/9/2030) . Akibat kejadian tersebut, tiga orang sejauh ini dinyatakan hilang, dua tewas, dan sejumlah rumah dan kendaraan hanyut.
Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Danone Aqua juga menjadi korban banjir bandang itu. Peristiwa sempat dilihat di tayangan video dan menjadi viral di media sosial.Â
PT Aqua Golden Mississippi yang memproduksi AMDK merek Aqua ini berlokasi di kawasan Mekar Sari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H