Sebelum masuk ke pokok pembicaraan, saya antarkan pembaca melihat dulu apa yang dikatakan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono.
Setelah beberapa waktu lalu, Poyuono mengusulkan Pak Jokowi untuk mempertimbangkan agar jabatan Komisaris dan jajaran direksi Pertamina dirombak.
Hal itu disebabkan migas Pertamina mengalami kerugian di semester 1 tahun ini sebesar Rp 11,28 triliun. Poyouno menilai komisaris dan direksi BUMN itu sudah melakukan mis management dalam kepengurusannya.
Kamis (10/9/2020) Poyuono kembali berbicara, kali ini terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Poyouno menilai Anies Baswedan sudah layak dinonaktifkan dari jabatannya sebagai orang nomor satu di ibukota Jakarta.
Mengapa demikian?
Karena menurutnya, Anies akan menerapkan keputusan yang tidak diketahui oleh Bapak Presiden, yaitu memberlakukan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di DKI Jakarta mulai Senin, 14 September 2020.
Poyouno menilai tindakan Anies itu sudah mengembalikan kecemasan lagi kepada masyarakat yang belum lama menikmati apa yang disebut era new normal.
"Tindakan Anies sudah melegitimasi pemerintahan Pak Jokowi," kata Poyuono.
Oleh karena itu, Poyouno berharap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto agar segera menghadap Bapak Presiden untuk mengusulkan Presiden mencopot jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Gerindra juga harus mempersiapkan kadernya yang saat ini wakil gubernur menjadi gubernur sementara menggantikan Anies," ujar Poyouno.