"Sepanjang bekerja dengan beliau, tidak pernah telat makan. Sebelum rapat sudah harus makan dulu," tuturnya.
Dudi juga menceritakan menu yang disukai Bapak Jakob adalah tahu dan tempe.
"Beberapa kali saya dipanggil beliau, menu makannya selalu ada tahu dan tempe, dan minumnya air putih," kata Dudi.
Kompasiana juga salah satu dari Kompas Gramedia pimpinan Bapak Jakob Oetama.
Idealisme dan falsafah hidupnya dalam melebarkan bisnisnya mengarah pada satu tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bapak Presiden Jokowi juga ikut menyampaikan turut berbelasungkawa atas kepergian Bapak Jakob, lewat Twitternya.
Jokowi mengatakan Bapak Jakob adalah seorang jurnalis yang sejati.
Ada dua warisan yang ditinggalkan Bapak Jakob bagi bangsa Indonesia, kedua warisan itu adalah bekerja tuntas dan kejujuran, demikian menurut St Sularto, mantan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas.
Bagi saya sendiri, kenangan akan Bapak Jakob adalah ketika saya selain membaca harian Kompas, juga membaca Intisari, Bobo, dan sebagainya.
Selamat jalan Bapak Jakob Oetama. Warisanmu akan selalu dikenang bangsamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H