Cukup banyak terdengar berita-berita tentang ditemukannya bayi "di jalanan". Artinya bayi itu bukannya di tempat tidur, ditemani ibunya, malah si bayi itu berbaring di tempat sembarangan, seperti di taman, di pinggir jalan, bahkan di tempat sampah.
Jelas sudah, bayi-bayi itu tidak diinginkan keberadaannya. Dengan kata lain, si pemilik bayi itu membuang buah hatinya yang sudah dilahirkan ke dunia ini dengan susah payah.
Tindakan membuang bayi tersebut tidak sedikit menjadi tanda tanya bagi para wanita yang sangat menginginkan sekali untuk menjadi ibu dari rahim sendiri. Mereka sangat merindukan kehadiran bayi untuk kebahagiaan.
Tanda tanya itu adalah mengapa mereka bahkan sampai melakukan tindakan membuang bayi yang telah melampaui proses melahirkan yang sakit?
Sebagai seorang pria, saya tentu tidak akan pernah dapat merasakan betapa rasanya sakit saat bersalin. Namun dari cerita-cerita yang dibaca dan diketahui, para wanita ini harus mengerang sakit saat bersalin.
Terkait dengan hal tersebut, detik.news.com (Selasa, 8 September 2020) melaporkan tentang penemuan seorang bayi laki-laki pada Selasa itu (8/9/2020) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB di depan rumah seorang warga di perumahan Taman Holis Indah, Bandung, Jawa Barat.
Kapolsek Bandung Kulon Kompol Herbas Sudewo yang menerima laporan penemuan itu mengatakan bahwa bayi masih dalam kondisi hidup dan sehat dengan berat 2,3 kilogram dan ditemukan terbaring di dalam sebuah kardus.
"Placentanya masih menempel," kata Herbas.
Herbas juga menjelaskan bayi yang terbaring di dalam kardus kompor gas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga perumahan Taman Holis Indah yang sedang keluar dinihari.
"Warga komplek perumahan itu mendengar tangisan si bayi tadi, dia pun lalu melaporkan kejadian itu kepada saya," tutur Herbas.
Kejadian tersebut adalah sebagai salah satu contoh dari penemuan-penemuan lainnya yang bikin terheran-heran wanita-wanita yang memang benar-benar menginginkan menjadi ibu dari bayi yang dilahirkannya.