Politikus Gerindra, sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar siap-siap menggunakan GOR-GOR (Gelanggang Olahraga) yang ada di DKI Jakarta disulap menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien-pasien Covid-19.
"Saya mendengar rumah sakit di Jakarta sudah hampir penuh (74 persen) menampung para pasien Covid-19, untuk mengantisipasi hal itu, saya usulkan Pak Anies agar menyulap GOR yang ada di Jakarta menjadi rumah sakit darurat," kata Taufik, Minggu (30/8/2020).
Bahkan sebelumnya kapasitas hunian pasien di Rumah Sakit Sulianti Saroso sudah melebihi over load.
"Pernah tiga empat hari lalu melebihi kapasitas baik di IGD maupun di ICU" kata Mohamad Syahril, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Jum'at (28/8/2020).
Bukannya mengada-ada, pihaknya untuk sementara ini tidak bisa menerima semua pasien. Hanya mereka yang kondisi berat saja yang bisa ditampung.
"Mengkhawatirkan," demikian ujar Wiku Adisasmito, Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (30/8/2020) menanggapi masalah tersebut.
Adisasmito menjelaskan jika semua OTG (Orang Tanpa Gejala) ditampung, ya pasti penuh lah rumah sakitnya.
Untuk itu Adisasmito menyarankan orang yang OTG atau bergejala ringan agar melakukan isolasi saja di rumah masing-masing
Yang penting menurutnya adalah lebih mendorong lagi masyarakat untuk berperilaku benar menjalankan aturan protokol kesehatan, yakni memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Rumah sakit tidak akan mampu menampung semua. Makanya harus direm laju pertumbuhan kasus ini," tuturnya lagi.
Dampak semakin menipisnya daya tampung rumah sakit di Jakarta ini mulai dirasakan oleh seorang dokter yang kesulitan untuk memberikan rujukan ke rumah sakit mana pasien yang datang kepadanya akan disalurkan.
Dokter itu, Disa Edralyn, bekerja di bagian ICU (Intensive Care Unit) sebuah Rumah Sakit swasta di Jakarta.
Kejadiannya terjadi pada Kamis (27/8/2020), saat itu di Rumah Sakit tempatnya bekerja sudah over kapasitas yang tidak lagi bisa menampung pasien.
Disa sudah menghubungi 21 Rumah Sakit di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang untuk rujukan, namun upayanya itu tak menemukan solusi. Sama seperti di RS nya bekerja, di RS yang dihubungi itu juga penuh.
"Dua pekan belakangan ini mulai penuh semua RS," katanya.
Menurut Disa, kasus ini menunjukkan semakin meningkatnya kasus. Dia menceritakan kisah lima bulan lalu, saat dirinya juga mengalami gejala-gejala ringan Covid-19.
"Saat itu masih mudah mendapatkan rujukan, beruntung pada akhirnya saya sembuh dan menjadi negatif," tuturnya.
Lebih lanjut Disa menjelaskan saat ini banyak pasien yang membutuhkan untuk dirawat di HCU. HCU berbeda dengan ruang biasa.
HCU ini khusus menampung pasien-pasien dengan gejala berat yang lebih membutuhkan alat-alat khusus seperti alat bantu pernafasan dan obat-obatan khusus.
Disebut berbeda dengan ruang rawat biasa, pasien di HCU yang kritis harus dipantau 24 jam secara khusus.
Disa juga menjelaskan pihak RS dimana dia bekerja semaksimal mungkin melakukan upaya penanganan dengan alat-alat yang tersedia, dan dengan sumber daya maksimal yang dipunya.
Dilansir dari detik.com, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mencapai jumlah tertinggi yang belum pernah dicapai sebelumnya, alias pecah rekor, pada Minggu (30/8/2020).
Kasusnya mencapai lebih dari 1.117 orang.
Salah satu penyebabnya adalah karena libur panjang akhir pekan. Berdasarkan keterangan tertulis dari Pemprov DKI, dalam seminggu terakhir, tercatat kenaikan tren yang signifikan.
Tren yang paling banyak terjadi di saat long weekend, yaitu kurun 16-22 Agustus 2020. Dapat dimaklumi.
Pada akhir Juli lalu, sempat beredar kabar di WhatsApp, bahwa sejumlah RS Jakarta sudah tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19 karena sudah penuh.
Ada 3 RS yang dikabarkan ICU nya sudah full. Ketiganya adalah RS Siloam Kelapa Dua, RS Mayapada Lebak Bulus, dan RS Mitra Kelapa Gading.
Benar tidaknya, setidaknya rumor itu cukup meresahkan masyarakat. Namun rumor itu sempat dibantah oleh Prof Dr Abdul Kadir, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes.
"Informasi itu tidak benar," kata Abdul Kadir dalam keterangan tertulisnya.
Sebulan kini telah berlalu sejak isu tersebut. Kasus terus bertambah, bagaimana kini kondisinya?
Membaca berita kondisi RS di Jakarta dalam sepekan terakhir (sejak 17/8/2020) tren peningkatan pasien Covid-19 terus meningkat.Â
Jumlah ruang ICU yang tersedia di RS di Jakarta tinggal tersisa 31 persen saja dari kapasitas yang ada!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H